Mengulas Usaha Siti Mashitoh, Selir Raja Firaun Yang Mati-Matian Memperjuangkan Islam


Image from medium-net.blogspot.com

Wanita mulia yang makamnya harum semerbak

Demi mempertahankan agamanya, perempuan muslimah ini rela sekalipun nyawa jadi taruhan

dongeng seorang perempuan solihah yang merupakan seorang tukang sisir putri atau anak dari fir'aun yang berjulukan siti masyitoh , dia rela mengorbankan nyawanya demi mempertahankan agamanya yaitu agama yang di ridhoi Allah swt yaitu islam, menyerupai yang dikutip dari safaat islam.com

Ketika Rasulullah Nabi Muhammad saw hendak isra mi'raj bersama malaikat jibril dan malaikat mikail berangkat dari masjidil haram menuju masjidil aqsa Nabi Muhammad saw tak sengaja mencium basi yang sangat wangi dari sebuah makam, kemudian dia bertanya kepada malikat jibril "wahai jibril wangi apakah yang sedang saya cium ini ?",lalu malaikat jibril menjawab "ini merupakan wangi dari makam seorang perempuan solihah yang merupakan tukang sisir anak dari fir'aun dan perempuan tersebut berjulukan siti Masyitoh".

Keistimewaan Syekh Abdul Qodir Jaelani, Hingga Membuat Raja Iblis Takut dan Tunduk

Siti masyitoh merupakan seorang tukang sisir putri fir'aun yang bekerja kepada fir'aun tetapi mengikuti pemikiran Nabi Musa AS.

Suatu hari dikala siti masyitoh sedang menyisir rambut putri fir'aun tidak sengaja sisir yang dipakai terjatuh kemudian secara reflek verbal siti masyitoh mengucapkan kalimat (بسم الله يعس فرعون) yang artinya :"atas nama Allah binasalah fir'aun".

mendengar hal tersebut anak fir'aun bertanya kepada siti masyitoh,"masyitoh kenapa kamu menyebut nama dewa lain selain ayahku fir'aun, memang selain ayahku ada dewa lain ?", dan masyitoh menjawab:"tentu ada dia ialah Allah swt dewa yang maha esa", anak fir'aun kembali berkata: "wahai masyitoh apakah kamu tidak takut bila saya melaporkanmu kepadA ayahku fir'aun ?", dengan yakin siti masyitoh menjawab:"TIDAK", anak dari fir'aun eksklusif berlari menemui ayahnya Fir'aun untuk melaporkan siti masyitoh.

Setelah mendengar hal tersebut fir'aun langsung  menyuruh pengawal untuk memanggil masyitoh untuk menghadap, masyitoh memenuhi harapan fir'aun dan menghadap, Setelah mereka saling berhadapan, dengan rasa kesal fir'aun eksklusif bertanya kepada siti masyitoh,"masyitoh apa benar kamu menyembah dewa selain diriku ?" Bentak fir'aun.

Dan masyitoh menjawab dengan penuh keyakinan: ”iya benar dia ialah Allah swt tuhanku dan juga tuhanmu",mendapat tanggapan menyerupai itu  fir'aun semakin kesal dan murka kemudian dia memastikan untuk kedua kalinya dan mengajak siti masyitoh untuk kembali menyembah dirinya (fir'aun) namun tanggapan siti masyitoh tetap sama dia hanya akan menyembah Allah swt.

Mendengar tanggapan tersebut fir'aun semakin murka dan memanggil suami dan kedua anaknya yang juga muslim, kemudian mereka semua dipaksa untuk menyembah fir'aun, terang mereka semua menolak untuk menyembah fir'aun alasannya ialah mereka tidak ingin mempersekutukan Allah.

Mendengar tanggapan tersebut fir'aun sangat murka dan menyuruh pengawal untuk mempersiapkan sebuah wadah besar berisi air dan disimpan diatas bara api yang sangat panas sehingga air tersebut mendidih, di depan wadah tersebut fir'aun kembali bertanya kepada keluarga masyitoh namun tanggapan mereka tetap sama hanya menyembah Allah swt.

Karena mereka tidak mau menyembah fir'aun, sebagai hukumannya mereka eksklusif dimasukan kedalam wadah yang berisi air mendidih tadi satu per satu mulai dari suami siti masyitoh, anak pertama, dan anak kedua siti masyitoh yang berada dipangkuannya.

Sebelum meloncat kedalam wadah tersebut siti masyitoh sempat meminta seruan yang terakhir kepada fir'aun, dia meminta semoga dikala ia meninggal ia ingin jasadnya dikuburkan secara muslim dan fir'aun memenuhi seruan siti masyitoh.

Naudzubillah, Kejamnya Fitnah Akhir Zaman, Sampai Tercampurnya Kebenaran Dengan Kebatilan

Bahkan sebelum melompat siti masyitoh sempat ragu untuk meloncat namun anak kedua siti masyitoh yang masih bayi tiba-tiba sanggup berbicara dan meyakinkan siti masyitoh untuk melompat dan bayi itu berkata :"ayo ibu loncatlah kedalam wadah itu yakinlah Allah bersama kita dan ini ialah jalan yang Allah berikan kepada kita", mendengar ucapan anaknya siti masyitoh semakin yakin dan eksklusif melompat kedalam wadah yang berisi air panas tadi bersama anaknya.

Allah pun menunjukan janji-Nya pada hamba-hamba-Nya yang memegang teguh (istiqamah) keimanannya. Ketika Siti Masyitoh dan keluarganya dilemparkan satu persatu pada belanga itu, Allah telah terlebih dahulu mencabut nyawa mereka, sehingga tidak mencicipi panasnya air dalam belanga itu.

Demikianlah dongeng seorang perempuan shalihah berjulukan Siti Masyitoh, yang tetap teguh memegang keimanannya walaupun dihadapkan pada ancaman yang akan merenggut nyawanya dan keluarganya.