Psi: Kunjungan Kerja Dpr Ke Luar Negeri Justru Kerap Menjadi Ajang Wisata Tak Senonoh!
Gambar ilustrasi dilansir dari nasionaltempo.co
Jika hal ini benar, harus ditidak tegas...
PSI mengungkap sisi jelek kunjungan kerja dewan perwakilan rakyat ke luar negeri. Bahkan ada anggota dewan perwakilan rakyat yang setiap malam ke kelab malam menyaksikan tarian striptis.
Beriut penuturan mencengangkan juru bicara PSI, Dedek Prayudi ihwal sisi gelap kunker DPR!
PSI menguliti sisi jelek kunjungan kerja dewan perwakilan rakyat ke luar negeri. PSI mengkritisi kunker anggota dewan perwakilan rakyat yang justru kerap jadi ajang wisata.
Juru Bicara PSI Dedek Prayudi menyebut ada anggota dewan perwakilan rakyat yang setiap malam ke kelab malam menyaksikan tarian striptis.
"Kalau tahu mereka diberikan lagi macam-macam entertaiment dan yang menyakitkan bagi aku mereka itu hampir tiap hari kerjanya ke daerah hiburan tidak senonoh, mereka ke striptis tiap malam," kata Dedek di kantor DPP PSI Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2018).
"Terus sehabis mereka tidak berpengaruh mereka satu dibawa ke kamar. Sampai di titik mereka bosan sama cewek bule, ada suatu hari pelajar Indonesia juga ditawar oleh salah satu anggota dewan perwakilan rakyat kita dan itu menyakitkan. Memang tidak semuanya, tapi sebagian besar menyerupai itu," lanjut dia, menyerupai dilansir dari detik.com.
Dedek menyampaikan pernah jadi pelajar yang terpilih untuk mendampingi anggota dewan perwakilan rakyat studi banding pada tahun 2000-an.
Dedek menempuh pendidikan di Selandia Baru pada tahun 2002 hingga 2006.
"Yang di New Zealand itu aku hanya antar mereka mau jalan-jalan kemana, istalahnya bab ke ramah tamah yang diiniin sama KBRI. KBRI minta para student untuk mendampi dan uang KBRI. Yang aku alami ketika mereka sehabis kerja mereka ngapain aja," ujar Dedek.
Menurutnya ada juga anggota dewan perwakilan rakyat yang tidak membahas draf RUU dikala studi banding ke luar negeri.
"Ketika mereka studi banding draf ruu itu nggak pernah dibahas sebelum mereka berangkat. Mereka studi banding ingin mencari ilmu ihwal bagaimana undang-undang yang lain by topik, mereka nggak ada yang tahu apa yang mereka cari," jelasnya.
Terlepas dari problem politik, jikalau hal ini benar sungguh sangat miris...
Polisi harus bertindak tegas, jangan biarkan uang rakyat disalah gunakan. Apalagi hingga dipakai untuk melaksanakan kemaksiatan.
:
- Dilanda Konflik, Separuh Penduduk Yaman Berada di Ambang Kelaparan
- 15 Poin Pernyataan Resmi GP Ansor Soal Pembakaran Bendera Bertuliskan Kalimat Tauhid