Saat Selesai Zaman Berlangsung, Bumi Dan Langit Akan Diganti Dengan Ini


Image from konsultasisyariah.com

Saat selesai zaman matahari digulung dan bintang-bintang berjatuhan, langit akan berubah-ubah, dilipat lipat. Terkadang menjadi menyerupai luluhan perak, atau menyerupai kilapan minyak.

Ya Allah Ampuni Dosa-dosa kami...

Apakah akan ada kehidupan gres lagi?

Berikut klarifikasi dalam Al Qur'an dan aneka macam pendapat Ulama'...

Keterangan bumi dan langit akan diganti ketika di hari kiamat, Allah sebutkan dalam firman-Nya di surat Ibrahim,

يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَوَاتُ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ

“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.” (QS. Ibrahim: 48)

Hanya saja, para ulama tafsir berbeda pendapat dalam memahami pergantian ini.

Ibnul Jauzi dalam kitab Tafsirnya, Zadul Masir menyebutkan bahwa secara umum ada 2 pendapat,

Pertama, bahwa pergantian itu hanya pergantian sifatnya (tabdil shifat), dan bukan pergantian bendanya (tabdil dzat), sehingga tidak terjadi pergantian bumi baru.

Artinya, bumi yang dikala ini ditempati manusia, tidak hilang dan tetap ada. Namun pergantian yang terjadi yaitu penambahan dan pengurangan dataran bumi. Yang menggunduk diratakan, yang cekung dinaikkan. Semua gunung, lembah, dataran tinggi, dataran rendah, pepohonan, lautan, semuanya dijadikan datar total.

Seperti yang dikutip dari konsultasisyariah.com, pendapat ini diriwayatkan dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Dan pendapat ini dinilai lebih berpengaruh oleh Imam as-Sa’di (Tafsir as-Sa’di, hlm. 428)

Diantara dalil pendapat ini yaitu firman Allah – Ta’ala –,

وَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ

“Dan apabila bumi dibantangkan..” (QS. al-Insyiqaq: 3)

Kedua, bahwa pergantian itu bentuknya yaitu diganti dengan bumi yang lain (Tabdil Dzat). Sehingga bumi yang dikala ini ditempati manusia, tidak bertahan, namun diganti dengan tanah yang lain.

:

Dan ini pendapat jumhur jago tafsir. Selanjutnya mereka berbeda pendapat, bumi ini akan diganti dengan apa?
  • Akan diganti dengan tanah yang lain, berwarna putih menyerupai perak. Tidak ada satupun perbuatan maksiat di atasnya. Pendapat ini diriwayatkan oleh Amr bin Maimun dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dan diriwayatkan oleh Atha’ dari Ibnu Abbas, dan juga pendapatnya Mujahid.
  • Bumi akan dijadikan neraka. Ini merupakan pendapat Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu.
  • Bumi dikala ini akan diganti dengan bumi dari materi perak. Ini merupakan pendapat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.
  • Bumi ini akan diganti dengan roti putih. Lalu kaum mukminin memakan bab yang ada di bawah kakinya. Ini merupakan pendapat Abu Hurairah, Said bin Jubair, dan al-Quradhi.
Ada juga yang mengatakan, roti ini akan dimakan kaum muslim hingga hisab mereka selesai.

Kemudian, mengenai pergantian langit, Ibnul Jauzi menyebutkan di sana ada 6 pendapat,
  • Langit akan dijadikan atap berbahan emas. Ini pendapat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.
  • Langit dikala ini akan menjadi surga. Ini pendapat Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu.
  • Bentuk langit diubah yaitu dengan bencana matahari digulung dan bintang-bintang berjatuhan atau bencana semacamnya. Ini merupakan pendapat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma.
  • Bentuk perubahannya yaitu langit itu akan berubah-ubah. Terkadang menjadi menyerupai luluhan perak, atau menyerupai kilapan minyak. Ini merupakan pendapat Ibnul Anbari.
  • Bentuk langit diubah yaitu langit itu akan dilipat sebagaimana orang melipat kertas untuk dijadikan kitab.
  • Langit akan terbelah, sehingga tidak lagi menjadi atap.

Pendapat kelima dan keenam disebutkan oleh al-Mawardi.

Wallahu A'lam.