Terungkap! Ini Fakta-Fakta Gres Iin Puspita Mayit Dalam Lemari


Mayat dalam lemari, dan foto korban semasa hidup. (int/tsp)

Terkait jenazah dalam lemari yang sempat heboh...

Pihak kepolisian menemukan fakta gres terkait masalah pembunuhan Ciktuti Iin Puspita (22).

Sungguh miris, berikut fakta-fakta gres yang ditemukan kepolisian!

Aparat kepolisian mengungkap fakta gres masalah pembunuhan pemandu lagu karaoke Ciktuti Iin Puspita, yang mayatnya disimpan dalam lemari baju.

Sementara ini, polisi sudah mengusut saksi kunci yang merupakan sobat Ciktuti Iin Puspita. Polisi juga mengusut penjaga hotel tempat Iin dan NR mendapatkan orderan memandu lagu dari seorang pelanggan. Hotel tersebut berada di tempat Kemayoran, Jakarta Pusat.

Dilansir dari tribunnews.com, berikut fakta-fakta gres yang ditemukan kepolisian:

1. Ada Seorang Wanita yang Bisa Kaprikornus Saksi Kunci

Sebelum korban dihabisi nyawanya oleh pelaku Sabtu (17/11/2018) terkuak bahwa korban mengajak pelaku NR untuk menemani empat laki-laki langganan korban di sebuah tempat hiburan malam namun bukan lokasi kerja keduanya.

Tak hanya bersama dengan NR,  korban juga ternyata mengajak satu lagi sobat wanitanya untuk turut menemani empat pelanggan tersebut.

Menurut keterangan pihak kepolisian, perempuan yang ikut bersama NR dan juga korban, sanggup menjadi saksi kunci dari masalah pembunuhan ini.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Indra Jafar di kamar kos korban, Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (23/11/2018).

"Ada seorang perempuan lagi yang bersama korban dan pelaku untuk menemani empat pelanggan laki-laki tersebut, nah perempuan itu sanggup jadi saksi kunci," kata Komisaris Besar Indra.

2. Dijanjikan 1,8 Juta oleh Korban

Diberitakan sebelumnya, bahwa pertikaian bermula karena perselisihan duduk kasus uang.

Korban menjanjikan akan menawarkan uang sebesar 1.2 Juta.

Namun, dihimpun dari laporan kepolisian, korban sesungguhnya menjanjikan pelaku akan menawarkan uang sebesar 1.8 Juta namun hanya diberikan sebesar 500 ribu.

Tips yang tidak sesuai dengan yang korban janjikan tersebut yang kemudian menciptakan NR sakit hati dan mengadukan hal tersebut pada pacarnya yang juga merupakan pelaku berinisial Y.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar ketika proses rekontruksi tengah berlangsung di kamar kos korban, Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (23/11/2018).

"Pelaku NR sakit hati dan mengadukan hal tersebut pada kekasihnya pelaku YAP," kata Indra.

3. Dijerat dengan Tali

Perselisihan wacana pembagian uang antara korban dan pelaku menciptakan terjadinya keributan.

Karena emosi Y memuncak, akhirnyania memukul korban dengan palu yang ada di dalam kamar.

Pelaku Y menghantam korban pada bab atas kanan kepala hingga penuh dengan darah.

Fakta gres yang muncul yakni, pelaku tidak hanya memukul korban dengan palu, namun juga menjerat leher korban dengan seutas tali.

Jeratan yang dilakukan oleh pelaku tersebut dimaksudkan oleh pelaku untuk memastikan bahwa korban benar-benar dalam keadaan tidak bernyawa.

Setelahnya, korban sempat membersihkan darah korban untuk menghilangkan jejak.

Lalu, pelaku memasukkan korban ke dalam lemari atas proposal dari pelaku NR.

"Pelaku sempat membersihkan darah korban untuk menghilangkan jejak, hingga jadinya memasukan korban ke dalam lemari seusai diusulkan oleh pelaku NR," kata Indra.

4. 13 Adegan Diperagakan dalam Rekonstruksi

Rekonstruksi dilakukan oleh Polres Jakarta Selatan di rumah indekos korban di Jalan Senang, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Rekonstruksi digelar mlai pukul 14.00 WIB dan menghadirkan dua pelaku adalah Y dan NR.

Dari rekonstruksi tersebut, total ada 13 adegan yang diperagakan oleh pelaku untuk mencocokkan keterangan dan fakta yang didapatkan oleh pihak kepolisian.

Hal tersebut dijelaskan oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Pol Indra Jafar dari lokasi kejadian.

"Total ada 13 adegan yang diperagakan pelaku ketika menghabisi nyawa korbannya," ucap Komisaris Besar Indra, Jumat (23/11/2018).

Diketahui, rekonstruksi yang digelar dimulai ketika korban yang diperankan oleh seorang pengganti, datang di kamar kosnya dan menendang pintu kamar.

Dari dalam kamar telah ada dua pelaku dan pada jadinya terjadi cekcok hingga pelaku menghabisi nyawa korban.

Dari rekonstruksi tersebut pelaku Y memperagakan ketika dirinya menghantam korban memakai palu hingga terjatuh.

Usai korban terjatus, pelaku memperagakan bagiamana dirinya melilit leher korban dengan seutas tali dan memastikan korban benar-benar tewas.

Pelaku kemudian membawa korban kedalam kamar mandi.

Dari dalam kamar mandi, kemudian pelaku memindahkan korban ke dalam lemari pakaian.

Kronologi Penemuan Mayat


Ciktuti Iin Puspita, perempuan berusia 22 tahun ditemukan tewas mengenaskan dalam lemari baju Rumah Kost 21 Jalan Mampang Prapatan VIII, Gang Senang, Komppleks Bapenas RT3/RW1 KelurahanTegal Parang, Jakarta Selatan, Selasa (20/11/2018). [dok.polisi]

Penemuan jenazah tersebut bermula ketika pembantu rumah kos yang mencium kedaluwarsa busuk dari kamar korban.

Hal tersebut dikatakan Wahyu Rowandi, selaku penjaga kos.

Pada Selasa siang, (19/11/2018), Wahyu bersama dengan pembantu berjulukan Rofik saling bertanya soal kedaluwarsa busuk yang begitu menusuk.

Kemudian kecurigaan mereka merujuk pada korban yang sudah tidak terlihat beberapa hari terakhir.

Kemudian Rofik memberanikan diri untuk membuka kamar sehabis mengetuk pintu korban namun tidak menapatkan jawaban.

Saat mencari di area tempat tidur, Rofik tidak menemukan korban, begitupun ketika ia mengecek kamar mandi.

Sementara kedaluwarsa busuk tersebut tercium di akrab area lemari dimana terdapat banyak lalat yang beterbangan.

Rofik pun mencoba untuk membuka lemari tersebut, di baliknya Rofik menemukan Iin Puspita yang sudah dikerubuti lalat dengan tubuh penuh bekas luka.

Kemudian Rofik dan Wahyu melaporkan hal tersebut kepada pemilik kos, Anita.

Setelah Anita mengecek kamar korban, selanjutnya ia melaporkannya kepada Polsek Mampang.

Pelaku Sempat Diusir Korban


Iin Puspita semasa hidupnya.|Facebook Iin Puspita

Dijelaskan oleh Ketua RT 03 RW 01 Tegal Parang, Mamnun sempat ada dua orang yang menginap di kamar kos korban.

"Kejadiannya kayaknya malam Minggu, penjaga kosan bilang ada dua temennya laki dan perempuan menginap di sana," terang Mamnum dikutip dari Tribunjakarta.com.

Menurut keterangan Mamnum, korban merasa terganggu dengan kehadiran kedua temannya tersebut.

Korban pun meminta penjaga kos untuk mengusir mereka.

Ketika diusir melalui penjaga kos,kedua orang tersebut tak ingin keluar.

"Bahkan Iin bilang ke penjaga kos untuk mengusir kedua temannya itu. Tapi mereka enggak mau keluar," tambah Mamnum, Selasa (20/11/2018).

Saat mendapati jenazah Iin di dalam lemari, dua orang tersebut sudah tidak diketahui keberadaanya.

"Dicari temennya udah enggak ada, penjaga kosannya juga enggak tahu mereka kemana. Enggak ada yang tahu," kata Mamnun.

Mamnum mengungkapkan bahwa dirinya tidak begitu mengenal sosok Iin, pasalnya Iin bekerja pada sore hari dan pulang ketika hari sudah malam.

"Dia kerja kan sore hari hingga malam, naik ojek online ke menara Jamsostek. Jarang bertemu. Yang saya tahu ia orangnya cantik," terang Mamnum.

Pelaku Ditangkap


Dua pelaku pembunuh Iin, Y (24) dan R (17) datang dari Jambi pada Kamis (22/11/2018) di Bandara Soekarno-Hatta, sekira pukul 11.41 WIB di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (22/11/2018). (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

Kedua pelaku berhasil diamankan di daerah Jambi, sekitar pukul 17.30 WIB.

"Pelaku dua orang laki-laki berinsial YAP dan perempuan berinisial R, diamankan di daerah Jambi," ucap Indra Jafar dikutip dari TribunJakarta.com, Selasa (20/11/2018).

Indra mengungkapkan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan Polda Jambi dalam melaksanakan penyelidikan.

"Setelah dilakukan pendalaman, kami berkoordinasi dengan pihak Polda Jambi untuk mengamankan pelaku," ucap Indra.

Kedua pelaku kemudian digelandang ke Jakarta untuk dilakukan proses pemeriksaan.

"Iya kini kedua pelaku tengah diperjalanan menuju kesini (Jakarta) ya," ucap Indra.