Tsunami Palu Telan 1407 Jiwa, Sekarang Gunung Soputan Meledak...


Image from youtube.com

Sungguh kuasa Allah tak dapat di elakkan.


Setelah bencana gempa tsunami yang terjadi di Palu, Sulawesi kembali berduka, Gunung Soputan meletus dan semburkan asap lahar sampai 4 km.

Pertanda apa ini Ya Allah?

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kasbani, mengira gempa Palu M7,4 pada Jumat, 28 September 2018 telah memicu erupsi Gunung Soputan yang terjadi hari ini, Rabu, 3 Oktober 2018 pukul 08.47 WITA.

“Bisa saja alasannya ialah gempa ini memicu erupsi, tapi relasi pribadi belum terlalu kelihatan alasannya ialah sebelumnya sudah ada peningkatan acara Gunung Soputan,” kata ia ketika dihubungi Tempo, Rabu.

Seperti yang dikutip dari liputan6.com, Kasbani mengatakan, peningkatan intensitas acara kegempaan Gunung Soputan sudah terlihat semenjak Agustus 2018. Lonjakan acara gunung api itu terjadi mulai 1 Oktober 2018 beberapa hari sesudah gempa Palu M7,4. “Bisa saja gempa ini mempercepat (erupsi),” kata dia.


Kasbani mengatakan, Gunung Soputan yang berada di wilayah Kabupaten Minahasa Utara dan Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, relatif paling erat dengan sentra gempa Palu M7,4. Goncangan gempa tersebut yang diduga memicu peningkatan acara gunung Soputan. “Bisa saja. Walaupun lokasi gunung ini agak di timur. Sesar Palu-Koro di tengah. Bisa saja terkait, tapi tidak langsung” kata dia.

Menurut Kasbani, Gunung Soputan menjadi gunung api yang relatif paling erat dengan sentra gempa Palu M7,4. Gunung selanjutnya ialah Gunung Colo di timur Gorontalo. “Jarak Gunung Soputan (ke sentra gempa) kira-kira 100 kilometeran,” kata dia.

PVMBG mencatat acara kegempaan Gunung Soputan mulai meningkat semenjak Agustus 2018. Peningkatan yang mencolok terjadi pada intensitas gempa guguran dan gempa hembusan.

Sepanjang Agustus 2018 contohnya terjadi 231 gempa guguran dan 79 kali gempa hembusan. Jumlahnya melonjak September 2018. Periode 1-15 September terjadi 397 gempa guguran dan 87 kali gempa hembusan, periode 16-30 September 2018 tercatat 579 gempa guguran dan 287 kali gempa hembusan.

Memasuki Oktober meningkat tajam. Tanggal 1 Oktober 2018 dalam seharinya terekam 80 kali gempa guguran dan 62 kali gempa hembusan, kemudian pada 2 Oktober 2018 terekam 193 kali gempa gguran dan 851 kali gempa hembusan. Pada 3 Oktober 2018 pukul 01.00 WITA PVMBG menaikkan status acara Gunung Soputan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III). Di hari yang sama pukul 08.47 WITA Gunung Soputan meletus.