30 Persen Anak Usia Sd Mengalami Penyakit Mata, Ini Yang Harus Orang Renta Perhatikan


(Foto: Annissa Widya Davita/detikHealth)
Tak diragukan lagi sering main Gadget sangat berbahaya bagi anak-anak!

Menurut riset, salah satu faktor terbesar kerusakan mata pada belum dewasa adalah  penggunaan gadget yang berlebihan, bahkan dapat katarak di usia muda.

Oleh alasannya itu, orang bau tanah harus perhatikan beberapa hal ini!

Tidak dipungkiri lagi, kemajuan teknologi yang terus melejit secara tidak pribadi menunjukkan kesempatan generasi muda untuk menyicipi 'gadget' sebagai teman bermainnya.

Sayangnya, penggunaan gadget yang berlebihan juga menjadi salah satu faktor risiko yang memicu anak untuk terkena risiko penyakit mata.

Koordinator Lions Club belahan kesehatan mata, Maria Rantung, sebut 30 persen anak SD di Jakarta mengalami dilema mata ibarat minus dan silinder.

"Data dari Lions Club awalnya untuk wilayah jakarta sendiri hanya 10 persen. Nah, semakin berjalannya waktu, tahun 2018 ini sudah mencapai 30 persen," ujarnya, di SDN Bungur 01 Jakarta Pusat, Senin (26/10/2018)., ibarat dilansir dari detikhealt.com

"Faktor utamanya ialah penggunaan gadget. Tentu saja ini merupakan kondisi yang sangat membahayakan sekali," tegas Maria.

Bakti sosial yang dilakukan Lions Club bertujuan untuk merangkul siswa SDN Bungur 01 yang cukup terabaikan dari sisi kesehatan matanya. Selain itu, mereka juga menyelipkan edukasi bagaimana menjaga mata biar tetap sehat.

"Seperti yang kita tahu, bahwa mata ialah jendela dunia. Tujuan dan harapan kami adalah, biar belum dewasa penerus bangsa ini dapat maksimal dalam mecapai cita-cita, tidak terhalang oleh pandangan," ujar Maria.

Bukan Hanya itu, mata minus juga beresiko katarak di usia muda

Sama ibarat penyakit tak menular lainnya, katarak mulai mengalami pergeseran usia penderita. Gangguan penglihatan akhir lensa mata yang makin keruh ini mulai diderita usia muda.

Faktor risiko terbesarnya ialah gangguan mata minus (miopi) yang terlalu tinggi.

"Proses katarak makin cepat pada mata dengan minus tinggi," kata dokter andal mata Tjahjono D Gondhowiarjo dari Rumah Sakit Mata JEC Kedoya, Jakarta Barat.

Bahkan ketika ini, katarak menjadi musuh besar penglihatan Indonesia. Survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) 2004-2015 menyatakan, katarak ialah penyebab kebutaan terbesar di Indonesia.

4 Langkah Kurangi Dampak Buruk Gadget Bagi Mata

Pakar mengatakan, salah satu cara untuk menjaga kesehatan mata ialah dengan membatasi penggunaan gadget.

dr Arini Safira Nurul Akbar, SpM, dari Jakarta Eye Center (JEC) Cinere, menyampaikan gadget mempunyai manfaat untuk mendukung acara sehari-hari. Namun terlalu usang memakai gadget dan menatap layar dapat menciptakan mata cepat lelah.

"Kalau terus ngeliatin gadget mata balasannya ya cepat lelah, simpel capek. Kalau cepat lelah nanti akan balasannya minus atau rabun jauh. Mata juga lebih simpel kering, gatal, dan berair," tutur wanita yang dekat di sapa dr Fira ini.

Untuk mengurangi dampak jelek gadget, ini beberapa tips dari dr Fira yang juga dapat Anda terapkan bagi anak-anak:


1. Prinsip 20/20/20 ialah penggunaan gadget maksimal 20 menit non-stop.

Setelah 20 menit, usahakan melihat objek lain dengan jarak 20 kaki (6 meter) selama 20 detik.

Dengan begitu, mata yang tadinya terfokus untuk melihat layar monitor akan kembali rileks sesudah melihat di kejauhan.

"Itu alasannya kenapa kita nggak pernah capek pas lihat pemandangan, alasannya jauh. Kalau lihat layar alasannya dekat, kerja mata jadi ekstra dan simpel capek," tuturnya.


2. Istirahat setiap 2 jam dari layar Gadget atau Monitor.

Hal ini bertujuan selain untuk mencegah mata lelah, juga memperbaiki sirkulasi darah.

"Usakahan setiap 2 jam itu stretching, berdiri dari daerah duduk," tambahnya.


3. Gunakan kacamata yang sesuai

Satu lagi cara untuk menjaga kesehatan mata alasannya penggunaan gadget bagi yang mengalami kelainan refraksi, yakni memakai kacamata yang minus atau plus yang sesuai.

Menggunakan kacamata dengan minus dan plus yang sesuai akan mempermudah kerja mata.

"Kalau minus 5 pakai kacamata minus 2, mata akan bekerja lebih keras alasannya penglihatannya kan tetap tidak jelas. Maka sebaiknya gunakan kacamata atau lensa kontak yang minusnya sesuai, supaya kerja mata tidak berat dan tidak simpel capek," tandasnya lagi.


4. Gizi seimbang

Faktor makanan juga memengaruhi kesehatan mata lho. Mata juga memerlukan nutrisi dan gizi untuk dapat menjalankan fungsinya dengan maksimal.

"Ya diet gizi seimbang, makan sayur dan buah, makan makanan nutrisi tinggi jangan junk food terus, itu besar lengan berkuasa juga menjaga kesehatan mata," ujarnya.

:

Hal senada juga dikatakan Koordinator Lions Club, Maria Rantung.

Maria mengingatkan untuk mengurangi penggunaan gadget.

"Saya selalu sampaikan untuk mengurangi penggunaan gadget. Mulai dari nonton TV, bermain game, bermain HP, baca sembari tidur, itu yang paling memicu," ujarnya.

"Kurangnya acara di luar ruangan juga sangat berpengaruh, alasannya cahaya merupakan faktor utama," tambah Maria.

Untuk yang sudah telanjur minus matanya, Maria menganjurkan untuk tidak malas memakai kacamata. Menurutnya, malas memakai kacamata dapat menciptakan mata minus jadi semakin parah.

"Usia SD ibarat ini masa-masanya mereka aktif, jangan hingga pandangan menjadi halangan," tutupnya.

Nah, bagi anda orang tua.

Mulai kini jangan segan-segan batasi penggunaan gadget pada belum dewasa Anda.

Karena sejatinya, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Demikian, semoga bermanfaat!