Batu Nisan Bani Seventeen Dikabarkan Hilang, Ini Kalrifikasi Pihak Keluarga


Batu nisan Bani Seventeen dikabarkan dicuri orang (instagram)

Muhammad Awal Purbani alias Bani Seventeen menjadi salah satu korban meninggal dari tragedi tsunami di Tanjung Lesung, Banten pada Sabtu (22/12/2018) malam lalu.

4 hari pasca dimakamkan, viral di instagram kabar kerikil nisannya dicuri orang.

Namun ternyata, menyerupai ini kebenarannya...

Bassis band Seventeen itu telah dikebumikan di daerah pemakaman umum, Gamping Tengah, Sleman Yogakarta pada Senin (24/12/2018) pasca menjadi korban Tsunami selat sunda sabtu malam.

Sudah memasuki hari keempat sehabis dimakamkan, beredar kabar bahwa kerikil nisan Bani dicuri orang.

Kabar itu pertama kali beredar dari akun Instagram satu perintis grup band Seventeen, @joddie_rose, kemudian diviralkan oleh akun gosip di Instagram, @mak_nyinyiir.

Kabar tersebut sontak beredar dengan cepat di media umum dan massa.




Hilangnya kerikil nisan Bani Seventeen. (Instagram @mak_nyinyiir)

Kalrifikasi pihak keluarga

Atas ramainya pemberitaan tersebut, keluarga Bani Seventeen yang diwakili oleh istrinya, Cindri Wahyuni memperlihatkan klarifikasinya.

Melalui akun Instagramnya, @cindriwhy, Cindri Wahyuni menjelaskan pihak keluarga lah yang mencabut nisan tersebut.

Hal itu dilakukan alasannya yaitu tak sesuai dengan harapan Bani Seventeen.

Semasa hidup, lanjut Cindri Wahyuni, mendiang suaminya pernah mengamanahkan untuk dimakamkan sesuai syariat.

Syariat itu berupa penanda dengan kerikil yang sederhana, makam yang tak boleh disemen dan penaburan bunga di pusaranya.

Atas harapan Bani Seventeen itu, keluarga memohon maaf kepada para pelayat yang tiba dan berharap untuk mematuhi amanah tersebut.


"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Meluruskan isu yang simpang siur perihal nisannya Mas @baniseventeen yang diberitakan hilang, dengan ini saya beritahukan, memang kami pihak keluarga yang mencabut nisan tersebut, alasannya yaitu tidak sesuai dengan yang diamanahkan Almarhum jauh sebelum dia meninggal,

mengikuti pesan Almarhum, kalau meninggal kelak almarhum ingin dimakamkan sesuai syariat, hanya dengan kerikil sederhana sebagai penanda, tidak ingin disemen ataupun diubah dalam bentuk apapun, bahkan tidak ditaburi bunga.

Mohon maaf buat teman-teman yang melayat di makam, biar mendoakan mas Bani, diampunkan segala dosa-dosanya, diterima segala amal ibadah, sholatnya, ditempatkan di sisi Allah yg paling mulia. Kami hanya ingin menjalankan syariatNya...

Mohon maaf sebesar besarnya dari saya mewakili Keluarga besar Mas Bani. Terima kasih.

Wassalamualaikum warohmatullahiwabarakatuh," tulis Cindri Wahyuni pada Jumat (28/12/2018).

Bani Seventeen Tinggalkan Anak dan Istri yang Sedang Mengandung


(instagram/baniseventeen)

Dilansir dari kompas.com, suasana sedih menyelimuti rumah orangtua pemain bass band Seventeen, M Awal Purbani, di Dusun Gamping Tengah, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.

Ayah M Awal Purbani (Bani Seventeen), Fajar Wibowo menuturkan, Bani merupakan anak pertama dari lima bersaudara.

Bani gres menikah pada 2015 kemudian dan kini telah tiada.

"Sekarang ini istrinya sedang hamil 3 bulan. Hamil anak kedua," urainya.

Fajar menggambarkan Bani sebagai anak yang baik, bertanggung jawab, dan taat beribadah. Ia juga merupakan tulang punggung keluarga.

"Sekolah adik-adiknya itu yang membiayai Bani. Bahkan Bani itu bilang akan membiayai sekolah adiknya yang paling kecil," ungkapnya.

Menurut Fajar, setiap tidak ada jadwal pentas, Bani sering mengajak anaknya main ke rumahnya.

"Terakhir ke sini itu tanggal 3 Desember kemarin. Ke sini sama anaknya," ungkapnya.

Saat ke rumah, sebelum berangkat tanggal 5 Desember 2018,Bani sempat menyampaikan sehabis pulang akan mengajak keluarga bepergian.

"Bani itu sempat bilang akan mengajak keluarga jalan-jalan. Berangkat tanggal 5 Desember ke Jakarta main (pentas) di sana, rencana pulang tanggal 22 Desember tetapi ada job (acara gathering PLN) itu," urainya.

Seperti diketahui, Bani Seventeen, begitu ia biasa disebut, merupakan salah satu korban meninggal akhir tsunami Banten yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018).

Turut berduka cita sedalam-dalamnya, semoga amal ibadah almarhum diterima Allah SWT. Aamiin...