Hampir 1 Bulan Balita Umur 4 Tahun Tertidur Dan Tak Bangun, Hati-Hati Sindrom Kleine-Levine
Gilang Tama Alfarizi (4), warga Jalan Masjid II Gang Rukun, Desa Sekip Lubuk Pakam, yang telah tertidur selama 22 hari dan hingga hari ini belum terbangun. (tribunnews.com)
Dokter bilang sehat, tapi hampir 1 bulan balita umur 4 tahun tertidur pulas...
Bisa jadi anak tersebut terkena sindrom Kleine-Levine, penyakit neurologis langka yang bisa menciptakan penderita tidur beberapa hari hingga beberapa bulan.
Ini ciri-cirinya yang harus Anda ketahui...
Bocah asal Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pasalnya kejadian gila dialaminya, bocah berusia 4 tahun berjulukan Gilang Tama Alfarizi sudah 22 hari ini tertidur pulas tanpa tidur sekalipun.
Dari klarifikasi dokter bahwa Gilang dinyatakan dalam kondisi sehat, hingga orangtua pun kebinggungan hingga memanggil dukun.
Faktanya 20 dukun yang sudah menangani tidak ada yang bisa menyembuhkan Gilang dari Tidur panjangnya.
Menurut penuturan orangtua Gilang, Sandi Syahputra dan Prili Mahdania, anak mereka terlihat lincah dan baik-baik saja sebelumnya.
Ibu Gilang menyampaikan jikalau anaknya sudah tertidur semenjak 26 November 2018 lalu, pada ketika itu gilang terlelap tidur sekitar pukul 23.00 WIB. Keluarga yang mulai khawatir lantas membawa Gilang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang, di sana, Gilang rawat inap selama 14 hari.
Segala investigasi pun dilakukan dan jadinya Gilang dinyatakan sehat, perjuangan keluarga tidak berhenti di situ. Gilang kemudian dibawa ke RSUP H Adam malik.
Hasilnya, dokter yang menilik Gilang di rumah sakit tersebut menyatakan bahwa bocah berusia 4 tahun itu sehat.
Kondisi terbaru Gilang bisa dilihat di sini: Hampir 1 Bulan Balita Umur 4 Tahun Tertidur Pulas, Dokter Bilang Sehat, 20 Orang Pintar Angkat Tangan
Kejadian serupa juga pernah menimpa cukup umur berjulukan Siti Raisa Miranda 2017 silam.
Kolase TribunStyle
Gadis yang disapa Echa ini juga tertidur lebih 10 hari namun tak bangun-bangun.
Nama Echa si anak yang tidur selama sepekan lebih kala itu menjadi perbincangan banyak orang.
Berita perihal Echa ini cukup viral alasannya yaitu ayahnya menceritakan sikap anaknya yang gila ini ke media sosial.
Echa mendadak terkenal di medsos lantaran sang ayah, Mulyadi pemilik akun Facebook Moel Ya Lo Ve mengunggah foto anaknya yang sudah tertidur lebih 10 hari namun tak bangun-bangun. Echa diduga menderita Sindrom Kleine-Levin.
Sindrom Kleine-Levine (Sleeping Beauty), Kelainan yang Membuat penderita Tidur Sangat Lama.
Dilansir dari hellosehat.com, Sindrom Kleine-Levine yaitu suatu penyakit neurologis langka.
Sekitar 70% dari jumlah penderita sindrom sleeping beauty yaitu laki-laki.
Karakterisitik utama dari penyakit ini yaitu berlangsungnya periode di mana penderitanya tidur dalam jangka waktu yang lama, kira-kira lebih dari 20 jam per harinya. Periode ini sanggup berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa bulan. Tetapi sesudah periode tersebut berakhir, penderita sindrom sleeping beauty bisa beraktivitas biasa menyerupai layaknya orang normal.
Apa saja ciri-ciri sindrom Kleine-Levine?
Ciri utamanya yaitu waktu tidur yang berlebihan ketika sindrom tersebut menyerang, masa-masa ini biasa disebut ‘episode’. Jika suatu episode terjadi, penderita sanggup mempunyai karakteristik sebagai berikut:- Penderita tidak sanggup membedakan mana kenyataan mana mimpi. Tidak jarang di sela-sela berlangsungnya episode, penderita sering terdiam dan terlihat seakan-akan tidak sadar dengan lingkungan sekitarnya.
- Ketika terbangun di tengah-tengah waktu tidur panjangnya, penderita sanggup bertingkah laris menyerupai anak kecil, merasa kebingungan, disorientasi, letargi (kehilangan energi dan merasa sangat lemas), hingga apatis atau tidak menunjukkan emosi terhadap yang terjadi di sekitarnya.
- Penderita juga dilaporkan menjadi lebih sensitif terhadap banyak hal menyerupai contohnya bunyi dan cahaya. Kehilangan nafsu makan juga bisa terjadi ketika suatu episode sedang berlangsung. Beberapa juga menyatakan munculnya nafsu seksual yang meningkat secara tiba-tiba.
- Sindrom sleeping beauty ini merupakan sebuah siklus. Tiap episode sanggup berlangsung selama beberapa hari, beberapa minggu, bahkan beberapa bulan. Ketika suatu episode berlangsung, penderita tidak sanggup melaksanakan pekerjaan layaknya orang normal menyerupai contohnya pergi ke kantor atau ke sekolah. Karena lebih dari setengah harinya akan dipakai untuk tidur. Mereka juga tidak bisa mengurus dirinya sendiri lantaran meskipun mereka terbangun, tetapi kemudian mereka akan merasa terlalu lelah, tidak punya tenaga, dan mengalami disorientasi.
Apa yang mengakibatkan terjadinya Kleine-Levine?
Sama menyerupai penyakit langka lainnya, masih belum ada klarifikasi terkait apa bergotong-royong yang mengakibatkan terjadinya penyakit ini.Tetapi gejala-gejala yang muncul pada sindrom ini mengindikasikan adanya malfungsi kerja bab hipotalamus dan thalamus pada otak. Kedua bab ini pada otak berperan dalam mengatur nafsu makan serta tidur.
Bagaimana pengobatan bagi penderita Kleine-Levine?
Dibandingkan dengan terapi obat, pendampingan dan penanganan di rumah ketika episode sindrom sleeping beauty muncul jauh lebih ditekankan.Beberapa jenis obat sanggup dikonsumsi tetapi tujuannya bukan untuk mengobati sindrom tersebut melainkan hanya mengurangi gejala-gejalanya.
Karena itu, pengawasan dan penanganan di rumah selama episode terjadi sangatlah penting.
Biasanya episode-episode sindrom sleeping beauty ini usang kelamaan akan berkurang durasi dan intensitasnya. Proses ini sanggup berlangsung selama 8 hingga 12 tahun lamanya.
Related Posts