Pemerintah Tasikmalaya Habiskan Rp 1,2 Miliar Untuk Tanam 8 Pohon Plastik


Pohon plastik di media Jalan HZ Mustofa menjadi pertanyaan warga terkait keuntungannya di dikala bukit di Tasikmalaya hilang oleh galian C ilegal, Jumat (19/12/2018).(KOMPAS. com/IRWAN NUGRAHA) 

Katanya belahan dari proyek hiasan

Delapan pohon plastik menghabiskan Anggaran Rp 1,2 Milyar ditanam di sentra Kota Tasikmalaya.

Kepala Bidang Pertamanan dan Pemakaman Dinas Perwaskim Kota Tasikmalaya mengatakan, pemasangan pohon plastik ini merupakan belahan dari proyek hiasan.

Delapan pohon plastik tertanam di median jalan protokol HZ Mustofa atau sempurna di sentra Kota Tasikmalaya. Pohon plastik ini menuai kritik dari warga Kota Tasikmalaya.

Egi (26), salah satu mahasiswa di Kota Tasikmalaya mempertanyakan fungsi dari pohon plastik ini.

Sebab, pohon buatan ini tidak akan menciptakan udara di Kota Tasikmalaya segar. Dia juga heran, pemerintah malah menanam pohon plastik di dikala bukit sebagai resapan air semakin punah di Kota Tasikmalaya.

"Kalau bagusnya itu dihijaukan dengan flora asli, bukannya plastik menyerupai ini. Di Tasikmalaya itu semakin panas, alasannya yaitu buktinya habis dicuri para penambang liar," kata Egi.

Menurutnya, penanaman pohon palsu itu tidak bermanfaat bagi masyarakat. Seharusnya pemerintah menanam pohon orisinil sebagai resapan air. Apalagi, di beberapa tempat Kota Tasikmalaya, dikala ini masyarakat gampang kesulitan air higienis alasannya yaitu resapan air di bukit-bukit sudah punah

 "Ini keuntungannya apa? Seharusnya melestarikan lingkungan dengan penghijauan, bukan malah pohon orisinil dihilangkan, tapi pohon plastik ditanam," tambah dia.

Kritik serupa disampaikan Nuraida (45), warga Kota Tasikmalaya yang melintas di Jalan HZ Mustofa. Menurutnya, pohon plastik tak menawarkan fungsi sebagai pohon asli. Apalagi, kondisi di tengah kota udaranya sudah menyerupai di kota-kota besar, polusinya tinggi.

"Ah, polusi begini sekarang, ditambah pohon plastik di kota, menyerupai bodor (canda)," tambahnya.

Pemasangan pohon plastik merupakan belahan dari proyek hiasan median jalan


Pohon plastik di media Jalan HZ Mustofa menjadi pertanyaan warga terkait keuntungannya di dikala bukit di Tasikmalaya hilang oleh galian C ilegal, Jumat (19/12/2018).(KOMPAS. com/IRWAN NUGRAHA) 

Sementara itu, Kepala Bidang Pertamanan dan Pemakaman Dinas Perwaskim Kota Tasikmalaya, Dedi Hermawan mengatakan, pemasangan pohon plastik ini merupakan belahan dari proyek hiasan median jalan yang dikerjakan oleh CV Bintang Kiri dengan dana Rp 1,2 miliar lebih.

"Pohon kelapa plastik itu dengan tinggi 2,5 meter. Kalau malam hari menjadi jelas alasannya yaitu lampu warna-warni terpasang. Mudah-mudahan konsep ini diterima masyarakat," kata Dedi, menyerupai dilansir dari kompas.com.

Selain penanaman pohon plastik, tambah Dedi, proyek ini pun ditanamai pohon lainnya, salah satunya bayam merah dan 25 titik air mancur ukuran kecil.

"Bukan hanya pohon plastik, tapi kita juga tanam pepohonan lainnya," kata dia.

Delapan pohon plastik di tengah kota ini memang terlihat menyala di malam hari dan di siang harinya hanya terlihat replika pohon kelapa. Padahal, sebelumnya di median jalan ini tumbuh pepohonan orisinil yang terlihat kesan flora hijau sebelum dirubah menjadi pohon plastik.

Nah bagaimana berdasarkan Anda? Sudah tepatkah proyek tersebut?