Tagar #Uninstallgojek Jadi Trending Topic Alasannya Diduga Dukung Lgbt, Ini Balasan Go-Jek
#UninstallGojek menempati urutan teratas trending topic Twitter Indonesia (gambar: tribunnews.com)
Benarkah Go-Jek dukung LGBT?
Terkait ramainya tagar #UninstallGojek gara-gara unggahan viral seorang karyawan GO-JEK yang diduga dukung LGBT.
Ini jawaban resmi pihak Go-Jek!
Tanda pagar #UninstallGojek menempati urutan teratas trending topic Twitter Indonesia, Minggu (14/10/2018) pagi.
Tagar tersebut ramai dipakai diduga akhir unggahan viral seorang karyawan GO-JEK yang beropini bahwa perusahaannya menghargai perbedaan termasuk Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
Unggahan tersebut dilakukan oleh Vice President, Operations and Business Development Go-Jek, Brata Santoso, yang menggambarkan proteksi perusahaan terhadap lesbian, gay, bisexual, transgender (LGBT).
Hal tersebut disampaikan melalui akun media sosialnya, yang kemudian dilaporkan telah dihapus, dalam rangka peluncuran kampanye internal perusahaan bertajuk #GOingALLin.
Pernyataan Brata pun memicu kemunculan tagar #uninstallgojek.
#UninstallGojek menempati urutan teratas trending topic Twitter Indonesia (twitter.com)
Kehebohan di dunia maya ini membuat pihak Go-Jek mengeluarkan pernyataan terkait kampanye internal dan pernyataan Brata tersebut.
Berikut penyataan resmi pihak Go-Jek:
Go-Jek menegaskan pihaknya sangat menghargai keberagaman. Perusahaan pun yakin pandangan gres dan kreativitas, yang menjadi kunci melahirkan penemuan bermanfaat bagi masyarakat, merupakan hasil kolaborasi aneka macam latar belakang pendidikan, budaya dan keyakinan.
Layanan ride-sharing itu pun menekankan keberagaman merupakan elemen dalam dinamika karyawannya.
Mengenai pernyataan Brata, Go-Jek menekankan itu merupakan pendapat dan interpretasi pribadinya terhadap program internal perusahaan terkait keberagaman.
"Terkait posting-an yang beredar di media sosial, perlu kami tegaskan itu merupakan pendapat dan interpretasi eksklusif salah satu karyawan Go-Jek terhadap salah satu program internal dengan tema keberagaman," tulis Go-Jek dalam keterangan resminya.
GO-JEK menjunjung tinggi keberagaman yang membuat persatuan dan keharmonisan, sejalan dengan nilai-nilai dan budaya Indonesia, yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. pic.twitter.com/OQq7n1JmlF— GO-JEK (@gojekindonesia) 13 Oktober 2018
Perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim itu juga menegaskan selalu menjunjung tinggi nilai dan budaya Indonesia.
"Pada intinya, Go-Jek ialah bab dari Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika," ungkap perusahaan.
:
- Bukan Puluhan, Sukabumi Sudah Kantongi Data Ribuan Gay, Mirisnya Mulai Usia 15an
- InsyaAllah Bermanfaat! Begini Cara Mengobati Penyakit LGBT Secara Medis dan Islam
Hal serupa pun juga diungkapkan oleh pihak administrasi GO-JEK, ibarat yang kami kutip dari wartakota.com.
Manajemen GO-JEK menilai perilaku Brata dalam postingan di akun Facebook-nya tersebut bukan merupakan perilaku resmi perusahaan.
“Kami tegaskan bahwa post tersebut merupakan pendapat dan interpretasi eksklusif dari salah satu karyawan GO-JEK, terhadap salah satu event internal dengan tema keberagaman,” kata perwakilan administrasi GO-JEK.
“Keberagaman juga menjadi elemen dalam dinamika karyawan kami,” ucapnya.