Ustadz Abdul Somad Sampaikan Tips Sehat Ala Rasulullah Saw, Begini 3 Rahasianya!


Foto ustadz Abdul Somad, dilannsir dari tribunnews.com

Masya Allah... Banyak ilmu bermanfaat.

Ini tiga diam-diam biar selalu sehat yang dipaparkan UAS dalam tausiah dia yang bertema 'Sehat ala Rasulullah' di Masjid Asy-Syifa RSCM, Jakarta Pusat.

Apa saja? Silahkan di simak!

Ustaz Abdul Somad memberikan tausiyah di hadapan ratusan jamaah di Masjid Asy-Syifa RSCM, Jakarta Pusat, pada Rabu (31/10).

Tabligh akbar yang diadakan dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H ini mengangkat tema 'Sehat ala Rasulullah'.

Dalam tausiyahnya, UAS menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW ialah sosok yang sehat dan kuat.

Pada ketika Perang Badar, Rasulullah sanggup menempuh jarak 150 km dari Madinah menuju Badar.

Dalam perang melawan pasukan kafir Quraisy itu, Rasulullah menjadi panglima perang sembari menunggang kuda. Menunggang kuda bukan perkara mudah, pasalnya, satu jam menunggang kuda sanggup sama dengan melaksanakan olahraga push up sebanyak 1.000 kali.

Yang lebih hebat, ketika itu usia Rasulullah tidak muda lagi, yakni 55 tahun,” kata UAS.

Kemudian ketika melaksanakan haji wada, Nabi SAW memotong 63 ekor unta dengan tangannya sendiri. Setelah itu, Nabi menyerahkan binatang kurban selebihnya (37 ekor) kepada Sayyidina Ali untuk disembelihnya.

Rasul lantas memerintahkan daging kurban itu diberikan kepada masakin (orang-orang miskin). "Nabi SAW itu sehat dan kaya," kata Ustaz Somad.

Lalu, di mana letak kunci sehat Nabi Muhammad SAW?


Yang pertama, kata UAS, makanlah.

Namun, UAS mengingatkan bahwa Nabi SAW makannya sedikit.

Di sela-sela ceramahnya, UAS menyampaikan bahwa Nabi SAW tidak pernah mengonsumsi santan, jenis kuliner yang justru digemari sebagian besar masyarakat Indonesia.

"Segala penyakit berasal dari santan. Barulah aku paham, alasannya ialah Nabi tidak pernah makan santan. Orang arab menyebut kelapa sebagai 'Jauzun Hindiyyun'. Jauzun artinya keras, dan Hindiyyun artinya india. Artinya, kelapa ialah barang antik yang tidak tumbuh di Arab," lanjutnya.

Meski Nabi SAW memakan kambing, Nabi berdasarkan UAS, tidak mempunyai penyakit darah tinggi. UAS mengklaim tidak ada hadis yang menyebutkan Nabi SAW mengalami darah tinggi.

Di Maroko, masyarakat di sana umumnya mengolah kambing dengan cara dibakar. Sementara itu, dalam Islam, UAS menyampaikan binatang hendaknya dipotong dengan mengucap basmallah terlebih dahulu dan darahnya kemudian dibersihkan.

Menurut UAS, binatang yang telah dipotong dan hendak dimakan haruslah dibersihkan darahnya. Pasalnya, segala sumber penyakit berasal dari darah binatang tersebut.

Selanjutnya, UAS menyampaikan Muslim hendaknya menjaga kuliner yang sanggup mengundang penyakit.

Karena dalam Quran sendiri, terdapat do'a meminta keselamatan atas agama dan jasad (tubuh).

UAS menekankan untuk menghindari konsumsi gula berlebihan, yang dikatakannya juga sanggup menjadi asal muasal penyakit.

"Penyakit muncul akhir ulah perbuatan manusia," kata UAS, ibarat dilansir dari republika.co.id.

Segala penyakit ada di lambung. Karena itu, berdasarkan UAS, Rasulullah dan para sahabat sangat menjaga lambung mereka dengan tidak sembarang mengonsumsi makanan.

Di zaman kini ini, banyak jenis kuliner yang menggunakan materi pengawet yang berbahaya.

Misalnya sering kita jumpai, ikan yang tidak dikerubuni lalat atau apel yang tidak gampang bacin dengan belatung karena diberi zat pestisida.

Selain kuliner dan minuman Nabi SAW yang sehat dan terjaga, Nabi juga selalu mengonsumsi madu.

Nabi SAW menceritakan madu dan binatang yang memproduksi madu.

Seperti disebutkan dalam Alquran, lebah yang menghasilkan madu menerima daerah istimewa dalam surah an-Nahl. Dikatakan UAS, lebah hanya memakan kuliner yang baik, yaitu saripati bunga, dan hanya mengeluarkan yang baik, yaitu madu.

Lebah pun tidak pernah hinggap di ranting, tetapi hinggap di batang pohon yang besar.

"Kata Nabi, jaga makananmu yang halalan thoyyiban. Islam mengajarkan untuk memakan kuliner yang baik juga halal," tambah UAS.

Berikut video selengkapnya tausiah UAS,  'Sehat ala Rasulullah' di Masjid Asy-Syifa RSCM, Jakarta Pusat, Rabu (31/10).



: