Bisa Berakibat Fatal, Ini Tanda-Tanda Asam Lambung Silent Reflux Yang Harus Diwaspadai

Gejala Asam Lambung Silent Reflux yang Harus Diwaspadai  Bisa Berakibat Fatal, Ini Gejala Asam Lambung Silent Reflux yang Harus Diwaspadai
Gejala Asam Lambung Silent Reflux yang Harus Diwaspadai (Gambar: it.toluna.com)

Wapadalah Silent Reflux, tanda-tanda asam lambung yang tiba diam-diam.

Bahkan, asam lambung Silent Reflux  ini sanggup menjadikan timbulnya jaringan parut, asma, emfisema, bronkitis, sampai kanker.

Penyakit asam lambung biasa atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) ialah kondisi yang ditandai dengan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di dada akhir gejala asam lambung naik menuju esofagus.

Esofagus yang juga dikenal sebagai kerongkongan ialah belahan dari jalan masuk pencernaan yang menghubungkan lisan dan lambung.

Penyakit asam lambung merupakan duduk kasus kesehatan yang cukup umum terjadi di masyarakat akhir zat asam yang ada di dalam lambung. Asam lambung sendiri masuk kedalam golongan asam hidroklorat (HCl), zat ini berfungsi untuk membantu lambung dalam menghancurkan masakan menjadi lebih lunak dan ukuran yang kecil. Sehingga sanggup diproses oleh tubuh menjadi energi, ini disebut proses metabolisme.

Namun bila intensitasnya tinggi, selanjutnya malahan sanggup memicu duduk kasus kesehatan antara lain, maag, maag kronis, sampai duduk kasus yang lebih serius ibarat tukak lambung.

Bagi kebanyakan orang, tanda-tanda asam lambung sangat gampang dirasakan sesaat sesudah makan masakan asam atau pedas. Misalnya saja merasa mulas dan sensasi terbakar di tenggorokan ketika gejala asam lambung naik.

Nah, ternyata beberapa orang lainnya justru tidak mencicipi tanda-tanda apapun walaupun sebetulnya mereka sedang terkena refluks asam lambung. Kondisi ini disebut dengan refluks laringofaring atau silent reflux.

Dan parahnya, penyakit asam lambung belakang layar ini justru lebih berbahaya dari asam lambung biasa.

Apa itu refluks laringofaring atau silent reflux?


Gambar ilustrasi silent reflux (hellosehat.com)

Dilansir dari hellosehat.com, Refluks laringofaring (LPR) ialah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan jatuh di kotak suara.

Hal ini terjadi lantaran sfingter (katup) esofagus melemah atau rusak sehingga tidak menutup secara sempurna. Akibatnya, masakan yang sudah masuk ke lambung sanggup kembali naik ke kerongkongan, tenggorokan, kotak suara, bahkan juga ke belahan belakang hidung.

LPR disebut juga dengan silent reflux atau refluks asam lambung belakang layar (tersembunyi).

Pasalnya, tanda-tanda LPR hampir ibarat mirip tanda-tanda asam lambung (GERD), tapi cenderung tidak menjadikan rasa mulas maupun sensasi perih terbakar di dada (heartburn) dan tenggorokan. Ini sebabnya, refluks laringofaring sering kali disalahartikan dengan penyakit lain yang mempunyai tanda-tanda serupa.

Baik perempuan maupun laki-laki dari segala usia sanggup mengalami refluks laringofaring, bahkan bayi dan bawah umur sekalipun.

Namun, risiko ini sanggup meningkat bila Anda mengalami beberapa kondisi berikut:

  • Pola hidup tidak sehat, ibarat makan berlebihan, merokok, dan minum alkohol
  • Sfingter esofagus rusak atau tidak berfungsi dan refleks lambung berjalan lambat
  • Kelebihan berat badan
  • Kehamilan

Dilansir dari Medical News Today, sekitar 50 persen orang yang terkena penyakit maag berawal dari tanda-tanda asam lambung tersembunyi ini. Sekecil apa pun jumlah asam lambung yang naik ke kerongkongan, lapisan tenggorokan dan kotak bunyi Anda sanggup dengan gampang teriritasi. Karena itulah, Anda perlu mewaspadai gejala-gejalanya.

Seperti apa tanda-tanda asam lambung yang tiba diam-diam?

Sama ibarat namanya, refluks laringofaring atau LPR hanya mengatakan beberapa tanda-tanda asam lambung dan cenderung samar-samar. Gejala LPR yang terjadi pada orang cukup umur di antaranya adalah:

  • Rasa pahit di tenggorokan
  • Sakit tenggorokan atau sensasi terbakar di tenggorokan
  • Sulit menelan, merasa ibarat ada yang tersangkut di tenggorokan
  • Suara serak
  • Sering batuk
  • Postnasal drip kronis, kondisi ketika lendir terlalu banyak di hidung dan tenggorokan
  • Asma

Sementara itu, gejala asam lambung pada anak sebenarnya tidak jauh berbeda dengan orang dewasa. Hanya saja, bayi dan bawah umur yang mengalami LPR cenderung mencicipi muntah-muntah, sulit menyusui, dan sulit menaikkan berat badan.

Bila Anda mewaspadai satu atau dua tanda-tanda asam lambung tersembunyi tersebut, segera temui dokter. Sebab bila dibiarkan, asam lambung yang naik akan semakin mengiritasi lapisan kerongkongan, tenggorokan, sampai pita bunyi Anda.

Bahkan, hal ini sanggup menjadikan timbulnya jaringan parut, asma, emfisema, bronkitis, sampai kanker.

: Tips Mengatasi Asam Lambung Cuma dengan Minum Teh

Cara mengatasi tanda-tanda asam lambung refluks laringofaring.

Kunci utama dalam mengatasi refluks laringofaring atau tanda-tanda asam lambung belakang layar hampir sama dengan gejala asam lambung kronis.

Caranya ialah dengan menerapkan contoh hidup sehat dan menjauhi faktor risikonya. Hal ini meliputi:

  • Menghindari masakan yang sanggup memicu refluks asam lambung
  • Menurunkan berat tubuh bila mengalami kelebihan berat tubuh atau obesitas
  • Berhenti merokok
  • Mengurangi konsumsi alkohol
  • Berhenti makan setidaknya tiga jam sebelum tidur
  • Tidur dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi, sekitar 10-15 sentimeter dari kasur

Selain itu, penyakit ini juga sanggup diatasi dengan obat asam lambung dengan atau tanpa resep. Contoh obat asam lambung tanpa resep ialah antasida atau H-2 blocker yang sama-sama bermanfaat untuk mencegah asam lambung kembali naik ke kerongkongan.

Jika antasida atau H-2 blocker tidak berfungsi, dokter mungkin akan meresepkan obat inhibitor pompa proton (PPI), ibarat omeprazole, yang sanggup membantu mengurangi keasaman lambung.

Makara ketika asam lambung yang Anda rasakan makin parah, segera konsultasikan pada dokter untuk mengatasi tanda-tanda asam lambung LPR.
Related Posts