Sangat Tegas Diterangkan Dalam Al-Qur'an, Begini Azab Pedih Bagi Pelaku Hoax
Gambar ilustrasi dilansir dari situsleaks.blogspot.com
Begitu bahayanya hoax...
Bahkan dalam sejarah Islam mencatat dan menggarisbawahi kusus perihal dilema kabar bohong ini.
Dosanyapun tak main-main, ibarat ini kesepakatan Allah kepada pelakunya...
Sejarah Islam mencatat dan menggarisbawahi perihal ancaman info bohong (hoax). Berita bohong memang menjadi momok, yang dengan gampang memporak-porandakan tatanan masyarakat.
Tidak kurang dari seorang istri Nabi yang mulia, ‘Aisyah ra, pernah mendapatkan tuduhan bohong, yaitu dikala dia tertinggal dari rombongan besar kaum muslimin, sehabis di malam hari dia mencari-cari kalung yang terjatuh.
Beliau jadinya ditemukan oleh seorang sahabat, dan diantarkan ke rombongan yang sempat meninggalkannya.
Namun masyarakat muslim waktu itu sempat kacau sebab munculnya desas-desus berupa tuduhan bahwa ‘Aisyah ra telah selingkuh. Beberapa bahkan ada yang meminta Rasulullah menceraikan ‘Aisyah.
Issue ini berakhir sehabis Allah SWT menurunkan 10 ayat, sekaligus pembelaan kepada ‘Aisyah. Salah satu ayatnya adalah:
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa info bohong itu yakni dari golongan kau juga. Janganlah kau kira bahwa info bohong itu jelek bagi kau bahkan ia yakni baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka menerima jawaban dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil pecahan yang terbesar dalam penyiaran info bohong itu baginya azab yang besar (pula).” (QS. An-Nur: 11)
Ini yakni ayat yang sangat tegas dari Qur’an yang menyatakan besarnya adzab bagi penyebar info bohong (haditsul ifk), atau dalam bahasa kini kita sebut dengan Hoax.
Sebegitu bahanya info bohong Islam menggarisbawahinya dengan jelas, sementara Islam juga memunculkan sosok Rasulullah SAW, sebagai seorang yang Siddiq, Amanah, Tablik, dan Fatonah, sama sekali jauh dari eksklusif yang suka menyebar kebohongan.
Lalu bagaimana pandangan Islam mengenai info bohong atau hoax?
Dikutip dari arrahmah.co.id, Ustadz Fathuri Ahza Mumtaza secara khusus memberi poin-poin pandangan Islam mengenai hoax, berikut ulasannya:1. Hoax yakni info palsu atau bohong, di mana niscaya akan tercatat di buku amal kita.
Dalam Al-Qur’an disebutkan, “(Ingatlah) di waktu kau mendapatkan info bohong itu dari lisan ke lisan dan kau katakan dengan mulutmu apa yang tidak kau ketahui sedikit juga, dan kau menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah yakni besar". (An-Nur ayat 15)
2. Berita Hoax dalam Al-Qur’an disebut dengan julukan fahisyah.
Disebutkan dalam Al-Qur’an An-Nur ayat 19, “Sesungguhnya orang-orang yang ingin semoga (berita) yang amat keji (fahisyah) itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat."
Fahisyah atau al-fahsy yakni sesuatu yang sangat buruk, baik berupa perkataan (seperti menyebar info bohong) maupun perbuatan (seperti zina).
Fahisyah dicela dan sangat dihentikan agama sebab perbuatan-perbuatan itu masuk dosa besar. (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah, juz 32, hal. 53).
Yang termasuk fahisyah yakni liwath, yaitu berafiliasi melalui dubur antara laki-laki, ibarat kaum Nabi Luth.
:
- Naudzubillah, Meninggal Mengenaskan Karena Taubat Palsu
- Baca Doa Ini, Agar Kelak Hisabmu Dimudahkan dan Dosamu di Ampuni Allah Swt
3. Menyebar info bohong bahkan disebut sebagai dosa besar terbesar, selain syirik dan durhaka pada orang tua.
Dari riwayat Bukhari. Rasulullah bersabda: “Maukah kalian saya beritahu perihal sebesar-besar dosa besar? Yaitu mempersekutukan Allah dan durhaka pada kedua orang tua. Ketahuilah juga, termasuk perkataan/persaksian dusta/palsu.”
4. Menyebar info bohong tingkatnya hanya sedikit di bawah syirik.
Al-Haj ayat 30: “Maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta.”
5. Menyebar info bohong akan menerima azab yang pedih dari Allah.
“Sesungguhnya orang-orang yang ingin semoga (berita) perbuatan yang amat keji (fahisyah) itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat.” (An-Nur ayat 19).
Naudzubillah...
Related Posts