Tragedi Lahiran Normal Sungsang, Kepala Bayi Putus & Tertinggal Di Rahim


Ilustrasi (medansatu.com/int)

Belum usang ini sebuah insiden memilukan gres saja terjadi...

Insiden melahirkan bayi sungsang secara normal yang berujung maut ini terjadi pada 6 Januari 2019 lalu. Mirisnya hal ini bukan cuma kali ini saja terjadi!

Mungkin ini sebagai pembelajaran kita bersama, jangan memaksakan lahiran normal ketika kondisi janin sungsang...

Seorang perawat diduga telah melaksanakan kelalaian dikala membantu proses melahirkan bayi sungsang secara normal. Perawat tersebut menarik bayi terlalu keras dikala proses persalinan sampai berujung pada bencana mengenaskan.

Karena proses persalinan dilakukan tidak semestinya, kepala bayi tersebut terputus dikala dilahirkan. Sementara, sang ibu dilaporkan masih berjuang untuk bertahan hidup.

Dilansir dari id.theasianparent.com, insiden memilukan tersebut terjadi di India pada 6 Januari 2019, di negara penggalan Rajasthan.

Setelah insiden itu, beliau dan rekannya terlihat membawa badan bayi itu ke kamar mayat, dan meminta keluarga pasien untuk memindahkan ibu ke rumah sakit lain. Ia pun menyampaikan bahwa sang ibu mengalami persoalan sehingga membutuhkan perawatan lebih lanjut dan intensif.

Karena mencurigakan, staf ini balasannya dianggap menyembunyikan kebenaran dari pihak keluarga.

Sang ibu pribadi dibawa ke rumah sakit yang lebih besar dengan peralatan medis lelebih lengkap. Dokter yang memperlihatkan pemberian segera melaksanakan tindakan operasi.

Semula dokter berpikir bahwa operasi ditujukan untuk mengambil plasenta yang tertinggal. Namun mereka justru menemukan kepala janin masih di dalam rahim.

Mereka segera memberi tahu keluarga wacana inovasi mengejutkan tersebut.

Sang ibu, yang diidentifikasi berjulukan Dikhsha Kanwar, dilaporkan masih dalam keadaan kritis.

Polisi telah mengajukan masalah dan melaksanakan penyelidikan pada perawat sebab mengakibatkan maut bayi sebab kelalaiannya.

Bukan insiden yang pertama


Melahirkan bayi sungsang secara normal, ada risikonya dan sanggup terjadi komplikasi (theasianparent.com)

Sebenarnya, bencana serupa juga pernah terjadi di Inggris pada bulan Maret 2014 silam serta seorang ibu di Desa Aek Tarum, Kec. Bandar Pulau, Asahan, Sumatra 2016 silam.

Lagi-lagi penyebabnya yaitu memutuskan untuk melaksanakan persalinan normal meskipun janin dalam posisi sungsang. Alhasil terjadilah insiden mengerikan tersebut.

Jangan paksakan lahiran normal bayi sungsang

Pada kelahiran normal, umumnya bayi akan berbalik dan berbaring dengan kepala menghadap ke bawah di panggul sebelum melahirkan. Karena kepala yaitu penggalan terbesar dari bayi, ketika bayi sudah dalam posisi normal menyerupai ini maka pundak dan badan cenderung akan keluar dengan mudah.

Sedangkan kalau janin masih dalam posisi sungsang, maka proses melahirkan memang akan didahului dengan posisi bayi akan keluar dengan kaki atau pantat terlebih dahulu.

Artinya, risiko anak dengan posisi sungsang akan lebih tinggi di mana bayi sanggup tersangkut di jalan lahir.

:

Selain itu, risiko yang sanggup muncul ketika melaksanakan persalinan pada bayi sungsang, adalah:

  • Mulut rahim tidak terbuka dan meregang secara maksimal, sehingga kemungkinan pundak atau kepala bayi tertahan pada penggalan panggul ibu. Kondisi ini sanggup terjadi sebab penggalan kepala bayi yaitu penggalan yang paling final dilahirkan ketika bayi berada pada posisi sungsang.
  • Tali sentra jatuh ke jalan lahir sebelum bayi lahir. Kondisi ini sanggup mengakibatkan tali sentra tertekan atau terjepit, sehingga terjadi penurunan aliran darah serta oksigen ke bayi. Jika seorang perempuan hamil ingin melahirkan bayi sungsang secara normal, sebaiknya minta saran dokter secara rinci mengenai manfaat dan risikonya.
  • Jika bayi sungsang dilahirkan secara normal, ada peningkatan risiko untuk bayi mengalami nilai apgar yang lebih rendah dikala lahir.
  • Cedera pada leher dan saraf tulang belakang leher dikala lahir. Hal ini sanggup terjadi ketika kepala bayi tertekuk berlebihan pada jalan lahir ketika akan dilahirkan.


Oleh sebab itu sangat penting dikala melahirkan normal, dilakukan pemantauan janin dan detak jantung bayi selama proses persalinan.

Jika dirasa berisiko, tentu saja persalinan caesar akan direkomendasikan. Baik pasien atau keluarga terdekat akan diberitahukan kalau ada gejala memperlihatkan bahwa adanya kesulitan pada proses melahirkan.