Fakta-Fakta Memilukan Agresi Bunuh Diri Cowok Di Lampung, Bukannya Dicegah Malah Direkam


Kondisi memilukan korban sehabis melompat dari gedung Transmart Way Halim, Lampung Jumat (22/2/2019) (Sinar Lampung)

Ya Allah sungguh benar-benar miris...

Terkait insiden tewasnya cowok seusai melompat dari atap gedung Transmart Way Halim, Lampung Jumat (22/2/2019).

Ini pengukuhan memilukan saksi mata, bukannya ditolong korban malah jadi tontonan sebagian warga!

Seorang laki-laki tewas seusai melaksanakan agresi bunuh diri di Transmart Way Halim, Lampung Jumat (22/2/2019).

Pria yang diketahui berjulukan Tyas Sancana Ramadhan (21), ia mengakiri hidup dengan melompat dari atas gedung Transmart, sekitar pukul 16.07 WIB.

Menegenai insiden tersebut, berikut fakta-fakta miris yang dungkap saksi mata.

1. Direkam dan jadi viral


Cuplikan detik-detik video korban sehabis melompat dari gedung Transmart Way Halim, Lampung Jumat (22/2/2019) yang beredar di media sosial.

Peristiwa tersebut sempat direkam video oleh seseorang dari dalam mobilnya dan terdengar bunyi si perekam tertawa-tertawa sambil menyampaikan "Loncat, loncat".

Dalam rekaman tersebut, sejumlah bunyi wanita sempat berteriak, "Kan beliau loncat beneran, pas gue lagi midioin. Kan gara-gara ngejerit beliau loncat beneran," kata sumber bunyi dalam rekaman yang beredar viral di media sosial.

2. Tak ada yang menolong

Heni, salah satu saksi mata mengatakan, ia sudah berupaya minta tunjangan pada petugas keamanan swalayan tersebut.

Bahkan ia meminta pegawai toko untuk menyediakan matras-matras dagangannya biar korban dapat diselamatkan. Sayangnya upaya tersebut tidak menciptakan orang sekitarnya segera bergerak.

"Bahkan saya melihat dari atas itu juga ada laki-laki yang berpakaian hitam, saya pikir beliau bernegosisasi (dengan korban) supaya tidak bunuh diri tetapi malah ikutan mengambil gambar," kata Heni menyerupai dilansir dari kompas.com, Jumat (22/2/2019).

3. Tubuh korban eksklusif ditutup kardus


kondisi korban sehabis petugas tiba (jajamo.com)

Yang paling memprihatinkan, menurutnya lagi, sehabis korban betul-betul terjatuh, tubuhnya eksklusif ditutup kardus.

"Ada seorang lelaki juga mengkomandoi untuk cari koran, cari kardus seraya menyampaikan jangan disentuh, kita tunggu polisi," katanya lagi.

Heni sangat menyayangkan insiden tersebut justru tidak mengakibatkan tenggang rasa orang yang melihatnya.

"Mereka sibuk untuk mendokumentasikannya bahkan mengembangkan di sosial media," tuturnya lagi.

Heni menyesal tidak dapat menolong korban dan tidak dapat menggerakkan orang lain untuk menolong.

4. Identitas korban


Identitas korban (tribunnews.com)

Sementara dilansir dari tribunnews.com, Kapolsek Sukarame Kompol Mulyadi mengatakan, korban merupakan warga Jalan Raden Saleh, Desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.

"Korban berjulukan Tyas Sancana Ramadan, warga Way Huwi," kata Mulyadi, Jumat (22/2/2019)

Tyas merupakan mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera), dan tercatat sebagai mahasiswa prodi Geofisika Itera semester enam.

"Dia alumni SMAN 5 Bandar Lampung, dan kini mahasiswa Itera," ungkap salah satu rekan korban yang berjulukan Yoga.

Yoga mengaku kali terakhir bertemu korban di kampus seminggu lalu. "Saya ketemu seminggu lalu," ujarnya.

Yoga mengungkapkan, pada semester ini korban jarang masuk kuliah. "Dia jarang ke kampus," katanya.

Soal motif korban bunuh diri, Yoga mengaku tidak tahu. Ia juga tidak tahu apakah korban mempunyai persoalan berat sehingga tetapkan untuk mengakhiri hidupnya.

"Dia gak pernah dongeng apa-apa. Tahu-tahu ada insiden ini. Saya kaget juga," imbuh Yoga.

:



5. Tanggapan Pihak Transmart Lampung


Foto korban ketika akan melompat (lampungpro.com)

Sementara Vice President Corporate Communications Transmart Carrefour Satria Hamid mengatakan, pihaknya masih menilik bagaimana laki-laki tersebut dapat mencapai atap gedung (rooftop) di Transmart Lampung.

"Kita pun sedang menilik bagaimana korban ini, kan beliau pelaku tunggal, dapat hingga di sana (rooftop). Saya pun sedang mencari keterangan di internal, apakah memang ada pengunjung yang dicurigai. Karena beliau (korban) itu kan di area yang bukan (untuk) umum, tapi dapat diakses," kata Satria kepada Tribun Lampung, Jumat, (22/2/2019) sore.

Lokasi yang berada di lantai lima gedung Transmart Lampung tersebut, lanjut Satria, memang mempunyai terusan yang biasa dipakai petugas, contohnya untuk membersihkan area tersebut.

Namun, pihak Transmart Lampung juga masih menilik apakah korban menuju rooftop melalui terusan tersebut atau melalui jalan lain.

Pada dasarnya, terus Satria, setiap area di gedung Transmart Lampung berada dalam pengawasan petugas.

Satria menambahkan, pihaknya juga akan membuka isu yang sebesar-besarnya dan bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam kasus ini. Termasuk jika diharapkan rekaman kamera pengawas (CCTV) atau sumber lainnya.

Sungguh benar-benar miris, ketika kini harga sebuah nyawa cuma dijadikan ajang tontonan dan juga ajang mencari koten demi like dan share di media sosial.

Nah bagaimana berdasarkan Anda?