Miris! Ini Video Detik-Detik Dua Cowok Tewas Dikeroyok Satpam Di Medan


Tindakan main hakim sendiri di Medan, berujung hilangnya nyawa 2 orang cowok (foto: tribunnews.com)

Astagfirullah... Kenapa masyarakat kita begitu gampang menghakimi bahkan mengakiri nyawa orang lain?

Kejadian memilukan kembali terjadi di Medan, dua orang cowok tewas dikeroyok sebab diduga mencuri motor, Selasa (19/2/2019).

Berikut kronologi dan detik-detik bencana meilukan tersebut...

Lagi dan lagi, tidakan main hakim sendiri memakan korban. Bahkan, kali ini dua orang cowok tewas dikeroyok sebab diduga mencuri motor di Medan.

Informasi memilukan tersebut dibagikan akun Instagram @febe_sihombing yang merupakan keluarga korban pada Rabu (20/2/2019).

Disebutkan bahwa salah satu korban berjulukan Stefanus Sihombing bersama temannya yang berjulukan Silalahi dituduh mencuri motor.

Padahal berdasarkan sang pengunggah, motor tersebut ialah motor milik Stefanus. Kedua cowok tersebut dituduh mencuri sebab tak membawa STNK sehingga tak sanggup menunjukannya.

Keduanya pun lalu dianiaya oleh sejumlah orang termasuk pihak petugas pengamanan.

Dalam video yang beredar, kedua korban tampak tersungkur dikerumuni banyak orang.

Tampak petugas keamanan (satpam) ikut memukuli atau mengeroyok kedua cowok tersut. Akibat tindak penganiayaan tersebut, kedua cowok itu pun tewas.

Pihak keluarga pun melaksanakan otopsi dan menciptakan laporan ke Polsek Percut Sei Tuan.



Mohon bantuannya kepada teman2 instagram. Bagi siapapun yg mengenal orang2 yg melaksanakan tindak penganiayaan dalam video ini tlg kabari saya. Sepupu saya Stefanus Sihombing bersama temannya Silalahi dituduh maling sepeda motor padahal milik sendiri krn tidak membawa STNK Kemarin 19 FEBRUARI sekitar pukul 18.00 WIB di salah satu universitas di Medan. Mereka dianiaya sampai meninggal dan kini sedang menjalani otopsi. Kami telah menciptakan laporan ke Polsek Percut Sei Tuan. Mohon bantuannya teman2 biar keadilan dapt ditegakkan dan para pelaku sanggup ditangkap. 1.Terutama laki-laki berbadan gemuk menggunakan baju biru dongker, 2.para satpam, 3. laki-laki dengan topi kemeja batik biru dan jeans hitam, 4.pria dengan jaket hoodie biru dongker. . . #putraputribatak #mimbatak #musikbatak #zonabatak #batakpedia #batakselebgram #hakakbatak #hitspemudabatak #bataknesia #bataktoba #karyatak #naposobatakindonesia #naposobatak #bataknese #forumbatak #karyabatak #halakkita #naposobatakinternasional #batak #borubatak #forumbatak #bataksong #ucokbutetbatak
Sebuah kiriman dibagikan oleh Febe Tri Brata LumbanToruan (@febe_sihombing) pada

"Mohon bantuannya kepada teman2 instagram.

Bagi siapapun yg mengenal orang2 yg melaksanakan tindak penganiayaan dalam video ini tlg kabari saya.

Sepupu saya Stefanus Sihombing bersama temannya Silalahi dituduh maling sepeda motor padahal milik sendiri krn tidak membawa STNK Kemarin 19 FEBRUARI sekitar pukul 18.00 WIB di salah satu universitas di Medan.

Mereka dianiaya sampai meninggal dan kini sedang menjalani otopsi.

Kami telah menciptakan laporan ke Polsek Percut Sei Tuan.

Mohon bantuannya teman2 biar keadilan dapt ditegakkan dan para pelaku sanggup ditangkap.

1.Terutama laki-laki berbadan gemuk menggunakan baju biru dongker,

2. Para satpam,

3. Pria dengan topi kemeja batik biru dan jeans hitam,

4. Pria dengan jaket hoodie biru dongker." keterangan dalam unggahan Instagram keluarga korban.

Disebutkan bahwa bencana tersebut terjadi di lingkungan Universitas Medan.

Keterangan pihak kepolisian


Foto: suratkabar.id

Dikutip dari Tribun Medan, Kapolsek Percutseituan Kompol Faidil Zikri membenarkan adanya bencana dua cowok tewas dikeroyok sebab diduga mencuri.

Faidil menyebutkan kedua cowok tersebut dikeroyok sebab disebut mencuri helm.

Ia pun mengutarakan polisi sudah mengambil keterangan korban yang kehilangan helm.

"Untuk kedua korban, M Arif Gunawan Siregar dan Riana Pratiwi sudah dimintai keterangannya," ujarnya, Rabu (20/2/2019).



Keduanya pun mendapati helmnya benar diambil kedua orang yang sudah dikeroyok massa tersebut.

Atas pengeroyokan yang dilakukan oleh Satpam ini apakah akan dilakukan proses hukum, Kompol Faidil mengutarakan bahwa mereka masih menunggu ada laporan dari keluarga korban yang tewas tersebut.

Informasi yang diperoleh dilapangan salah seorang korban yang tewas tersebut merupakan anak oknum polisi. Namun hal ini belum sanggup dibenarkan.

"Belum tahu soal itu sebab belum ada laporan," pungkasnya.

Kejadian semacam ini tersa miris, sudah berulang kali nyawa melayang akhir tindakan main hakim sendiri.

Semoga polisi menindak tegas pelaku, biar tak terjadi bencana serupa.
Related Posts