Kisah Penghina Al-Quran Yang Dieksekusi Mati Di Kurun Rasulullah

Quran yang Dihukum Mati di Masa Rasulullah Kisah Penghina Al-Quran yang Dihukum Mati di Masa Rasulullah
Ilustrasi masa Rasulullah ﷺ

Masih ingatkah Anda dengan Abi Sarah? Ya, ia termasuk golongan orang yang munafik. Ia pernah ditugaskan untuk menuliskan wahyu. Hanya, pada beberapa masa kemudian ia kembali menjadi murtad. Bahkan, ia mengumumkan kemurtadannya pada agama Islam. Dan ia kembali pada kelompoknya, orang-orang kafir Quraisy.

Kisah Penghina Al-Quran yang Dihukum Mati di Masa Rasulullah

Dikutip dari islampos.com, kala Abi Sarah ditanya oleh para kafir musyrikin terhadap pengalamannya pernah diminta untuk menuliskan wahyu, dengan bangganya Abi Sarah menyampaikan bahwa ternyata Nabi Muhammad itu sanggup “dibodohi”. Dia mengatakan, “Ketika Muhammad mengimlakan kepadaku ayat “Aziizun Hakim” saya justru menuliskan “Alimun Hakim” dan Muhammad mempercayainya begitu saja.”

Tentu saja banyolan Abi Sarah yang bermaksud menghinakan Al-Quran sekaligus mencemooh Nabi Muhammad ﷺ disambut gelak tawa kepuasaan pembenci Islam. Mereka seakan menganggap bahwa Rasulullah praktis dibodohi dan dibohongi hanya oleh seorang berjulukan Abi Sarah.

Berita kebohongan yang disampaikan oleh Abi Sarah pun telah hingga ke indera pendengaran Rasulullah dan para sahabat. Apa yang terjadi kemudian? Apakah gosip itu dianggap kabar angin saja? Ternyata tidak! Penghinaan dan penistaan terhadap kalamullah sekaligus Rasulullah ﷺ mempunyai aturan tersendiri di dalam Islam.

Kasian! Bayi Ini Ditinggal Ibunya di Masjid Bersama Sebuah Surat yang Isinya Menyedihkan

Beberapa tahun kemudian, saat kekuatan umat Islam telah bertambah semakin besar lengan berkuasa dan banyak hingga menyebar ke beberapa jazirah di negara Arab, perluasan selanjutnya yakni menaklukkan kota Makkah yang lebih dikenal dengan istilah Fath Makkah. Ketika umat Islam telah berhasil menguasai kota Makkah, kaum kafir Quraisy mengalah tanpa syarat. Mereka tunduk atas segala ketentuan serta akhir terhadap permusuhan mereka terhadap kaum muslimin puluhan tahun yang lalu.

Rasulullah ﷺ memaafkan segala bentuk kekerasan, kekejaman serta permusuhan kafir Quraisy Makkah. Namun, ada satu hal yang tidak terlupakan. Ingatan kaum muslimin terhadap penghinaan serta penistaan Islam yang pernah dilakukan seorang munafik berjulukan Abi Sarah tidak serta merta hilang begitu saja. Apa tindakan akhir atas penghinaan Abi Sarah terhadap Al-Quran?

Rasulullah ﷺ dengan tegasnya memerintahkan para pasukan elit untuk mencari Abi Sarah serta beberapa orang yang melaksanakan penistaan yang sama, menyerupai Abdullah bin Hilal bin Khatal dan Miqyas bin Shubabah. Rasulullah ﷺ menginstruksikan ketiga orang ini untuk dihukum mati sekalipun mereka bergantung di sisi Ka’bah.