Dikubur Tanpa Kepala, Ini Penyebab Jenazah Dalam Koper Yang Berhasil Diungkap Polisi

 Ini Penyebab Mayat Dalam Koper yang Berhasil Diungkap Polisi Dikubur Tanpa Kepala, Ini Penyebab Mayat Dalam Koper yang Berhasil Diungkap Polisi
Sumber gambar tribunnews.com

Ibunda korban, Hamidah tak kuasa menahan kesedihan sesudah mengetahui sang putra jadi korban mutilasi yang ditemukan dalam koper tanpa cuilan kepala.

Temuan mayat yang berada di dalam koper dii bawh jembatan Karanggondang Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jawa Timur ternyata berjulukan Budi Hartono.

Mayat di dalam koper ini pertama kali ditemukan salah seorang warga yang ingin tau dengan sebuah koper yang tergeletak tanpa pemilik, ketika didekati ternyata berisi potongan mayat.

Dari keterangan polisi "Saya sanggup laporan dari warga bila ada inovasi mayat di pinggir sungai bawah jembatan. Saya cek ke lokasi benar, kemudian saya lapor ke polisi," Kepala Desa Karanggondang, Edy Sucipto dikutip dari Surya.co.id.

Ditemukan Tanpa Kepala

Pihak kepolisian telah melaksanakan visum terhadap mayat guru honorer Budi Hartanto yang ditemukan dalam koper.

Kendati demikian, polisi belum berani memberikan secara detail hasil otopsi dan visum luar terhadap mayat tanpa kepala dalam koper tersebut.

Posisi kepala korban terpenggal mulai dari pangkal leher.

Selain itu, korban juga mengalami luka akhir benda tajam di beberapa cuilan tubuhnya.

Dikubur Tanpa Kepala

Jenazah Budi meski tanpa kepala, oleh keluarga tetap sekitar Kamis (4/4) dini hari pukul 02.00 WIB, di TPU Desa Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kediri.

"Korban tetap dimakamkan, kendati cuilan kepala masih belum ditemukan," kata Lurah Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Yahya Budiono.

Yahya mengaku semua keputusan kelaurga. ''Jadi bila ditanya apakah tidak menunggu kepala ditemukan, saya tidak tahu. Itu semua keputusan keluarga," tegasnya

Jeritan hati Ibunda

Ibunda korban, Hamidah tak kuasa menahan kesedihan sesudah mengetahui sang putra jadi korban mutilasi yang ditemukan dalam koper.

Bahkan, ibunda Budi Hartanto itu hingga menangis histeris.

"Anak saya salahnya apa... saya tidak terima," ucap ibunda Budi Hartanto. .

Sejumlah kerabatnya tampak menenangkan dengan merangkulnya.

"Semoga pelakunya segera ditemukan," tegas ibunda Budi Hartanto.