Dari Kecil Buta, Imam Bukhari Menghabiskan Hidupnya Hanya Untuk Mengumpulkan Hadist


imam bukhari via muslim.or.id

Sosok Imam Bukhari sudah tidak abnormal bagi kita. Beliau menjadi ahli hadis yang termasyhur di dunia. Lalu, bagaimana usaha Imam Bukhari mengumpulkan hadits? Apa saja karya imam bukhari yang paling terkenal?


Siapa Imam al Bukhari? Imam al Bukhari yakni orang paling menonjol dalam mengumpulkan, menganalisis, dan melaksanakan verifikasi perkataan dan ucapan-ucapan Nabi Muhammad.

Imam Bukhari seorang perawi hadits yang lahir pada hari Jum’at, 13 Syawal 194 H di tengah-tengah keluarga yang mengasihi ilmu sunnah Nabi Muhammad SAW. Ayahnya, Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah, yakni seorang ulama jago hadits yang meriwayatkan hadits-hadits Nabi dari Imam Malik bin Anas, Hammad bin Zaid, dan sempat pula berpegang tangan dengan Abdullah bin Mubarak. Riwayat-riwayat Ismail bin Ibrahim ihwal hadits Nabi tersebar di kalangan orang-orang Irak. Ayah Bukhari meninggal dunia ketika ia masih kecil.

Apakah Imam Bukhari buta? Sedari kecil Imam Al-Bukhari mengalami kebutaan. Keadaan tersebut terus ia alami hingga suatu ketika Allah mengembalikan penglihatannya berkat usaha yang ditekuni oleh ibunya. Ibunda Imam Bukhari selalu menekuni doa sepanjang malam dan siang. Dengan deraian air mata kejujuran, berbaik sangka kepada Allah Ta’ala, tidak frustasi atau mengadu, ia terus berbaik sangka kepada Rabb yang Maha Mulia.

Suatu malam, ibunda Al-Bukhari tertidur, dan ia bermimpi melihat Nabi Ibrahim SAW. Dalam mimpinya Nabi Ibrahim berkata, “Wahai perempuan, sungguh Allah telah mengembalikan penglihatan putramu, alasannya yakni banyaknya tangisanmu, atau banyaknya doa yang kau lantunkan.”

Imam Al-Bukhari pun kemudian sanggup melihat. Ketika Allah Ta’ala telah mengembalikan penglihatan Al-Bukhari, ibunda Al-Bukhari kemudian berupaya keras untuk mengajari putranya. Di antarnya ke banyak sekali majelis ilmu yang ada dikala itu.

Gelar Imam Bukhari yakni Amirul Mukminin fil Hadits (pemimpin orang-orang yang beriman dalam hal ilmu hadis). Gelar ini ia dapatkan bersama dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah bahkan dalam buku-buku fiqih dan hadis, hadis-hadisnya mempunyai derajat yang tinggi.

Karya Imam Bukhari yang paling populer antara lain yakni kitab Al-Jami’ ash Shahih, Al-Adab al Mufrad, At Tharikh as Shaghir, At Tarikh Al Awsat, At Tarikh al Kabir, At Tafsir Al Kabir, Al Musnad al Kabir, Kitab al ‘Ilal, Raf’ul Yadain fis Salah, Birrul Walidain, Kitab Ad Du’afa, Asami As Sahabah dan Al Hibah. Diantara semua karyanya tersebut, yang paling monumental yakni kitab Al-Jami’ as-Shahih yang lebih dikenal dengan nama Shahih Bukhari.


ilustrasi karya imam bukhari via islampos.com

Lalu, bagaimana usaha Imam Bukhari mengumpulkan hadits? Imam Bukhari yakni jago hadits yang termasyhur diantara para jago hadits semenjak dulu hingga sekarang bersama dengan Imam Ahmad, Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah.

Perhatiannya kepada ilmu hadits yang sulit dan rumit itu sudah tumbuh semenjak usia 10 tahun, hingga dalam usia 16 tahun ia sudah hafal dan menguasai buku-buku menyerupai “al-Mubarak” dan “al-Waki”. Bukhari mencar ilmu kepada Syekh Ad-Dakhili, ulama jago hadits yang masyhur di Bukhara. Pada usia 16 tahun bersama keluarganya, ia mengunjungi kota suci Mekkah dan Madinah, dimana di kedua kota suci itu ia mengikuti kuliah para guru-guru besar jago hadits. Pada usia 18 tahun ia menerbitkan kitab pertamanya “Qudhaya as Shahabah wat Tabi’ien” (Peristiwa-peristiwa Hukum di zaman Sahabat dan Tabi’ien).

Bersama gurunya Syekh Ishaq, ia menghimpun hadits-hadits shahih dalam satu kitab, dimana dari satu juta hadits yang diriwayatkan oleh 80.000 perawi disaring lagi menjadi 7275 hadits.

Siapa guru Imam Bukhari? Imam Bukhari telah mencar ilmu kepada 1.080 jago hadits selama 16 tahun. Mereka itu antara lain: Ali ibnu Al-Madini, Imam Ahmad bin Hambal, Yahya ibnu Ma’in, Muhammad ibnu Yusuf Al-Faryabi, Maki ibnu Ibrahim Al-Bakhi, Muhammad ibnu Yusuf Al-Baykandi, dan Ibnu Ruhawaih. Selain itu ada 289 jago hadits yang haditsnya dikutip dalam kitab Shahihnya.

Siapakah Syekh Siti Jenar? Mengapa Ajarannya Tidak Disetujui Para Wali Songo

Demikian klarifikasi ihwal Imam Bukhari mulai dari  gelar sampai karya imam bukhari yang paling terkenal. Semoga klarifikasi di atas bermanfaat dan sanggup menginspirasi kita semua.