Fenomena Ketindihan Ketika Tidur, Gangguan Setan? Ini Klarifikasi Berdasarkan Islam Dan Medis


Image from tribunnews.com

Pastinya kalian pernah mengalami bukan "ketindihan" ketika tidur.

Hal ini sering dikaitkan olah masyarakat lantaran tidur kita diganggu setan...

Benarkah demikian???


Ini klarifikasi berdasarkan islam dan medis,....

Sebagian kita pernah mencicipi fenomena ketindihan. Ingin berdiri tidur tapi tidak bisa, sulit bergerak dan ingin berteriak juga sulit. Belum lagi ditambah beberapa bayangan menakutkan contohnya dikejar sesuatu yang menakutkan atau sedang ada yang memngancam bila kita tidak bergerak. Benarkah ini gangguan setan/jin ? atau ada kecerdikan yang sanggup dicerna oleh akal?

Berikut sedikit pembahasannya.

Penjelasan ilmiah perihal ketindihan ketika tidur :

Tindihan sebetulnya hanyalah mitos. Dalam dunia medis ini telah dilakukan penelitian yang menjelaskan terjadinya tindihan atau sleep paralysis. Sebenarnya mempunyai klarifikasi ilmiah yaitu seseorang ketika tidur mengalami 4 fase, yaitu fase ketika masih setengah sadar, fase mulai tertidur dalam, fase tidur lebih dalam dan terkahir yaitu fase rapid eye movement (REM), dalam fase inilah terjadinya mimpi. Dalam kondisi normal orang tidur, fase tersebut terjadi secara berurutan tetapi bila fase tersebut terjadi secara tidak berurutan atau dari fase pertama eksklusif meloncat pada fase keempat, maka akan terjadi gangguan ketika tidur atau yang disebut dengan sleep paralysis.

Sleep paralysis juga sanggup terjadi ketika kita sedang tidur dan terbangun di tengah-tengah fase tidur, ketika otot-otot kita sedang disitirahatkan atau sedang lumpuh tidak sanggup bergerak, tetapi pikiran kita terbangun sehingga terasa menyerupai berdiri atau sadar tetapi anggota tubuh kita tidak sanggup digerakkan menyerupai tertahan atau ditekan oleh seseorang.

Seseorang dalam mengalami sleep paralysis kadang juga terjadi ketika pada fase REM (mimpi) tetapi belum selesai sudah terbangun sehingga kadang menyerupai melihat bayangan makhluk halus atau hantu yang sedang mengganggu, tetapi sebetulnya ini merupakan alam mimpi kita yang menyerupai terlihat oleh otak kita yang setengah sadar.

Sleep paralysis yang terjadi pada seseorang mempunyai penyebab, yaitu terjadi ketika seseorang mengalami salah satu diantara beberapa penyebab yang mengakibatkan seseorang mengalami sleep paralysis yaitu diantaranya, kelelahan, kurang tidur, stress lantaran problem atau banyak pekerjaan, tidur yang tidak teratur, tidur terlalu malam dari waktu tidur biasanya, serta ada beberapa lantaran lain yang setiap orang kadang berbeda.

Sleep paralysis memang menakutkan bila hingga terasa menyerupai tercekik dan tubuh tidak sanggup digerakkan dan kadang juga menyerupai melihat bayangan makhluk halus, tetapi sleep paralysis tidak membahayakan lantaran ini hanya gangguan kecil ketika tidur dan kebanyakan orang mengalaminya. Banyak orang khawatir atau takut ketika sudah mengamali dan takut terulang lagi lantaran sleep paralysis sanggup terjadi hingga beberapa kali dalam satu periode tidur, tetapi berdasarkan beberapa hebat kesehatan bahwa sleep paralysis sebetulnya tidak berbahaya hanya saja kita harus berusaha untuk tidur dengan posisi yang baik serta berdoa terlebih dahulu semoga tidak mengalami gangguan ketika tidur.

Dari segi Islam

Bisakah lantaran gangguan setan? Bisa saja. Hal ini sanggup juga kombinasi keduanya sebagaimana orang gila. Jika ia banyak problem dan stress, ia sanggup jadi gila bila dibiarkan dan bertumpuk. Orang yang menyerupai ini hati, keyakinan dan jiwanya lemah sehingga simpel terpengaruh setan bahkan merasukinya.

Seperti yang dilansir oleh muslimafiyah.com, demikian juga bahwa penyakit dan gangguan fisik sanggup muncul lantaran karena fisik atau gangguan dari setan sebagaimana perihal hadits ‘ain (gangguan yang ditimbulkan dari pandangan yang tidak baik semisal hasad , kebanggaan dan lain-lain)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

العين حقُ ولو كان شيء سابق القدر لسبقته العين

“Pengaruh ‘ain itu benar-benar ada, seandainya ada sesuatu yang sanggup mendahului takdir, ‘ainlah yang sanggup melakukannya.” (HR. Muslim)

Dan mimpi juga sanggup berasal dari setan yaitu mimpi jelek dan mimpi yang sanggup menciptakan pelakunya ketakutan atau merasa terganggu,

Diriwayat oleh Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu,

الرؤيا ثلاث حديث النفس وتخويف الشيطان وبشرى من الله

“Mimpi itu ada tiga macam: [1]bisikan hati, [2]ditakuti-takuti setan, dan [3]kabar gembira dari Allah.”

Dalam lafadz riwayat Muslim,

إِذَا اقْتَرَبَ الزَّمَانُ لَمْ تَكَدْ رُؤْيَا الْمُسْلِمِ تَكْذِبُ وَأَصْدَقُكُمْ رُؤْيَا أَصْدَقُكُمْ حَدِيثًا وَرُؤْيَا الْمُسْلِمِ جُزْءٌ مِنْ خَمْسٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ وَالرُّؤْيَا ثَلَاثَةٌ فَرُؤْيَا الصَّالِحَةِ بُشْرَى مِنْ اللَّهِ وَرُؤْيَا تَحْزِينٌ مِنْ الشَّيْطَانِ وَرُؤْيَا مِمَّا يُحَدِّثُ الْمَرْءُ نَفْسَهُ فَإِنْ رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يَكْرَهُ فَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ وَلَا يُحَدِّثْ بِهَا النَّاسَ

 “Apabila hari simpulan zaman telah dekat, maka jarang sekali mimpi seorang muslim yang tidak benar. Dan orang yang paling benar mimpinya di antara kalian yaitu yang paling benar ucapannya. Mimpi seorang muslim yaitu sebagian dari 45 macam nubuwwah (wahyu). Mimpi itu ada tiga macam: (1) Mimpi yang baik sebagai kabar gembira dari Allah. (2) mimpi yang menakutkan atau menyedihkan, datangnya dari syetan. (3) dan mimpi yang timbul lantaran delusi angan-angan, atau khayal seseorang. Karena itu, bila kau bermimpi yang tidak kau senangi, bangunlah, kemudian shalatlah, dan jangan menceritakannya kepada orang lain.”

Kaprikornus mimpi ada tiga penyebabnya:

1.mimipi yang baik dari Allah

2.mimpi yang jelek dari syaithan

3.mimpi “bunga tidur” yaitu mimpi lantaran terbawa pikiran atau terkejut dengan suatu insiden atau ada sesutau yang terus menerus sedang dipikirkan

:

Cara mencegahnya

Saat kita sedang mengalami sleep paralysis tentunya kita akan mencicipi keadaan yang sangat menyiksa dan menakutkan, tetapi jangan gundah lantaran anda sanggup melaksanakan beberapa cara di bawah ini untuk mengatasinya:
  1. Jangan bergadang bila memang tidak bermanfaat, dan tidurlah secara teratur.
  2. Minimalisir terjadinya stress dalam diri anda dengan berusaha menghindari hal-hal yang sanggup menciptakan diri anda stress.
  3. Posisikan tidur anda yang nyaman dan jangan menekan anggota tubuh menyerupai kepala atau tangan.
  4. Jangan terlalu banyak mengkhayal ketika akan tidur.
  5. Jangan panik ketika terjadi tindihan, tetapi tarik naps panjang dan berdoalah, lantaran panik sanggup mengakibatkan anda sulit bernapas dan bergerak.
  6. Setelah anda merasa tenang, gerakkan anggita tubuh paling awal yaitu jempol kaki secara perlahan, maka tubuh anda akan sanggup digerakkan semuanya.
  7. Hindari posisi tubuh terlentang lantaran sleep paralysis sanggup terjadi ketika anda tidur terlentang, maka lebih baik tidur miring atau memeiringkan tubuh menyerupai posisi tidur yang dianjurkan nabi.

Keadaan tidur memang menciptakan kita lalai sehingga beberapa ulama (sebagian pendapat) menjelaskan bahwa tidur yaitu mati “kecil”.

Sebagaimana dalam ayat.

Firman Allah Ta’ala,

اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) ruh (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah ruh (orang) yang telah Dia menetapkan kematiannya dan Dia melepaskan ruh yang lain hingga waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (Az-Zumar : 42)

Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, berkata,

أن أرواح الأحياء والأموات تلتقي في المنام، فيتعارف ما شاء الله منها، فإذا أراد جميعها الرجوع إلى أجسادها أمسك الله أرواح الأموات عنده وحبسها، وأرسل أرواح الأحياء حتى ترجع إلى أجسادها إلى أجل مسمى وذلك إلى انقضاء مدة حياتها.


“Sesungguhnya ruh orang yang hidup dan ruh orang mati bertemu dalam mimpi. Mereka saling mengenal sesuai yang Allah kehendaki. Ketika masing-masing hendak kembali ke jasadnya, Allah menahan ruh orang yang sudah mati di sisi-Nya, dan Allah melepaskan ruh orang yang masih hidup ke jasadnya, hingga batas waktu tertentu yaitu selama hidupnya.”

Demikian, semoga bermanfaat.