Kesaksian Sopir Taksi Online, Alami Kejadian Mistis Sampai Dibayar Pakai Daun Kering


Gambar ilustrasi dilansir dari islamidia.com

Ada yang pernah ngalamin kayak gini?

Percaya nggak percaya... Namun tetap saja banyak orang yang mengalami insiden semacam ini, mulai dari tukang ojek, bahkan pedagang keliling di malam hari.

Termasuk kisah horor yang dialami sopir Grab berikut...

Mau percaya atau dilarang saja, tapi kisah sopir Grab ini sanggup bikin bulu kuduk merinding.

Seandainya saja betulan dibayar pakai daun tentu ceritanya enggak bikin merinding tapi malah mengundang tawa, tapi sopir Grab ini mengaku kalau awalnya dibayar dengan uang betulan.

Dilansir dari tribunnesw.com, kisah ini dibagikan oleh seorang pengguna Twitter berjulukan @Nardnarcotic yang merupakan istri dari sang sopir taksi onlineGrab di Perak, Malaysia.

Ia menceritakan bahwa pada tanggal 10 November, suaminya mendapatkan order dari tempat Lorong Gunung Rapat menuju Jalan Hoover yang berjarak hanya sekitar 5 km saja.

Menurut akreditasi suaminya, penumpang tersebut ialah seorang wanita yang diperkirakan orang Indonesia kalau mendengar logat bicaranya.

Dari awal memang suaminya merasa tidak yummy dan ada yang asing dengan penumpangnya alasannya ialah sering tertawa-tawa sendiri.

Sampai tempat tujuan, sopir Grab tersebut mendapatkan bayarannya sebanyak 8 Ringgit Malaysia yang setara kira-kira Rp 28.000.

Yang bikin asing ialah ketika sopir Grab tersebut mengecek lagi isi dompetnya, entah kenapa uang bayaran tersebut menjelma 8 lembar daun kering.

Padahal ia sudah yakin betul bahwa ia mendapatkan uang asli. Sang penumpang juga tidak menawarkan komentar atau rating apapun, yang tersisa hanya orderannya saja di aplikasi sopir Grab tersebut.

Cerita kayak gini memang sudah masuk ranah ‘percaya enggak percaya’.

Sebab kalau mau dipaksa masuk logika, sanggup saja sopir Grab tersebut terlalu lelah sehingga mengalami halusinasi, salah hitung uang di dompet, atau berbohong pada istrinya.

Namun insiden semacam ini benar-benar banyak terjadi, apalagi yang pernah berdagang di malam hari.

Berlindung (Diri) Dari Makhluk Halus

Meyakini keberadaan jin atau setan tidaklah salah, alasannya ialah hal tersebut merupakan belahan dari anutan agama Islam

Alam mereka (para jin) sama sekali berbeda dengan alam insan meskipun keduanya diciptakan oleh Allah Azza wa Jalla untuk satu tujuan yaitu beribadah hanya kepada-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan tidaklah Aku membuat jin dan insan melainkan semoga mereka beribadah kepada-Ku. [adz-Dzâriat/51:56]

Manusia tidak sanggup melihat jin atau setan dengan kasat mata. Namun, mereka sanggup melihat manusia. Allah Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ ۗ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ

Sesungguhnya beliau (setan) dan anak keturunan dari bangsanya sanggup melihat kalian sementara kalian tidak sanggup melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah mengakibatkan setan-setan itu sebagai pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. [al-A‘râf/7:27]

Setan ialah musuh insan yang selalu berupaya menjauhkan mereka dari jalan Allah Azza wa Jalla yang lurus.

Setan mengajak para pengikutnya untuk menemaninya di neraka sa‘ir. Allah Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

Sesungguhnya setan ialah musuh bagi kalian, maka jadikanlah ia musuh (kalian), bahwasanya setan itu mengajak para pengikutnya semoga menjadi penghuni neraka (sa‘ir) yang menyala-nyala” [Fâthir/35:6]

Kebiasaan setan ialah mengelabui manusia, menghalangi dari kebaikan dan kebenaran. Dan menggelincirkan insan dalam kesesatan ialah sumpahnya di hadapan Allah.

Allah Azza wa Jalla berfirman ihwal ucapan Iblis:

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ ثُمَّ لَآتِيَنَّهُم مِّن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَن شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

Iblis berkata, “Karena Engkau (ya Allah) telah menghukumku untuk tersesat, maka sungguh saya akan menghalanghalangi insan dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi (menggoda) mereka dari hadapan dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)”. [al-A`râf/7:16-17]

Mereka ada dimana-mana, siap mengakibatkan insan sebagai mangsa kesesatannya. Berbagai metode ditempuh semoga insan jauh dari tauhid dan terjebak dalam lumpur kesyirikan atau kubangan dosa kemaksiatan.

:

Oleh alasannya ialah itu, bila mengalami gangguan setan dan jin, insan wajib meminta tolong pada Allah semata.

Karena semakin takut kita pada gangguan tersebut, maka jin akan lebih dekat dengan kita.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا

Dan bahwasanya sebagian di antara insan meminta pinjaman kepada beberapa di kalangan bangsa jin, maka para jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan”. [al-Jin/72:6]

Allah Azza wa Jalla memerintahkan kita semoga memohon pinjaman dari gangguan setan hanya kepada-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحْضُرُونِ

Dan katakanlah: “wahai Rabbi, saya berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan godaan setan. Dan saya berlindung (pula) kepada Engkau Ya Rabbi, dari kedatangan mereka kepadaku”. [al-Mukminûn/23:97-98]

وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Dan bila setan mengganggumu dengan suatu gangguan,maka mohonlah pinjaman kepada Allah.Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. [Fushshilat/41:36]

Demikian, Wallahu A'lam.