Ridwan Kamil Hingga Ikut Bicara Soal Pembakaran Bendera, Meski Murka Tapi Bikin Hati Adem
Ridwan Kamil via Tribun Jabar
DILARANG KOMEN KASAR
Begitu kata Kang Emil di tamat kalimatnya. Meski Ridwan Kamil bicara begini ademnya tapi masih saja banyak netizen yang dengan seenaknya berkata tidak pantas.
Ya Allah, netijen netijen...
Memang hingga ketika ini kasus pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat tauhid dan diduga bendera HTI masih memanas.
Jika kita tidak dapat berpikir damai akan gampang terprovokasi. Mungkin petuah Ridwan Kamil ini dapat menjadi sudut pandang yang berbeda dari apa yang kita pikirkan selama ini.
Kang Emil sapaan dekat Gubernur Jawa Barat ini, melalui fan page resminya ikut angkat bicara soal pembakaran bendera.
Meski terlihat marah, tapi wejangan Kang Emil tetap bikin hati Adem.
SAYA menyesalkan adanya pembakaran bendera yang tertera kalimat tauhid di atasnya di Kab Garut tadi pagi.
Mungkin tidak dimaksudkan kepada kalimat tauhidnya tapi dimaksudkan untuk aben simbol organisasi yang sudah dihentikan pemerintah, namun tindakan tersebut sudah niscaya menawarkan multi tafsir. Lain kali serahkan saja kepada pegawanegeri keamanan.
Sebaiknya bila kita tidak suka terhadap sesuatu, belajarlah untuk memberikan pesan dengan budbahasa dan cara yang baik.
Bangsa kita harus naik kelas menjadi bangsa yang lebih mulia dan lebih beradab. Keberadaban kita dilihat dari cara kita memberikan pesan dan dilihat dari cara kita menuntaskan perbedaan.
Sebaiknya yang bersangkutan segera memberikan permohonan maaf. HATUR Nuhun.
*DILARANG KOMEN KASAR.
Seperti yang telah kami sampaikan diatas, miris rasanya bila perkataan menyerupai ini dibalas dengan kalimat yang rasanya kurang pantas.
Essa Opm "Sy pengagum RK atas kebijakan yg populis nya, tp untuk statement ini, sy aga menyesal, kualitas fatwa dan pemahaman nya jauh di bawah ekspektasi sy, bahkan terkesan statement nya terkungkung oleh lingkungan politis nya !!
Dear kang emil
Multitafsir boleh berlaku utk narasi2 lain, tetapi tidak berlaku untul kalimat TAUHID !!!!"
Ya Digdug Za "saya tidak akan komen kasar,,hanya ijinkan saya kalo boleh gunakan wewenang bapak selaku gubernur untuk melarang ormas banser eksis di jawabarat alasannya ialah agresi mereka seringkali melukai umat muslim di Indonesia...bila pak gubernur tidak berkenan ijinkan saya mendoakan semoga para pelaku oknum dari BANSER dikenakan azab BUSIAT TEU EREUN2 SAUMUR HIRUP..,,,"
Achya Muzaki "Masih pantas banser di indonesai??!!! Yg ga setujuu kasih jempol nya..."
Hal senada ini setidaknya di pertegas Kyai Yahya Zainul Ma'arif atau yang dekat dipanggil Buya Yahya. Begini penuturan Buya.
Kemudian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam hal ini pun mengeluarkan pernyataan mereka.
Related Posts