24 Mayat Korban Belum Dapat Di Evakuasi, Begini Kronologi Pembantaian Pekerja Trans Papua
Foto instagram
Inna Lillahi wa inna ilayhi raji'un...
Turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada korban, supaya amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT.
24 mayat korban belum di penyelamatan dan masih berada di daerah tragedi sebab hal ini...
Kelompok bersenjata di Papua kembali beraksi. Mereka diduga membantai puluhan pekerja Jalan dan Jembatan Trans Papua, Minggu, 2 Desember di Distrik Yall Kabupaten Nduga Papua. Peristiwa itu gres diketahui Senin, 3 Desember.
Menurut Informasi dari Joko, staf logistik PT Istaka Karya yang mempekerjakan puluhan pekerja tersebut, ada 24 karyawannya yang berada di Distrik Yall.
Menurut Joko, 29 November, staf Istaka yang ada di Wamena masih melaksanakan komunikasi dengan pihak lapangan di Camp Distrik Yall melalui telepon satelit. Namun, sekarang karyawan Istaka yang ada di Distrik Yall Kab. Nduga ketika ini sudah tidak sanggup dihubungi.
Pihak PT Istaka yang berada di Wamena ketika ini belum mendapat informasi akurat terkait dengan karyawannya yang ada di Distrik Yall sebab Komunikasi via telepon satelit ketika ini tidak bisa.
Dilansir dari viva.co.id, dari informasi yang berhasil dihimpun, kelompok bersenjata Papua diduga mengamuk dan membantai para pekerja itu.
Mereka murka ketika mengetahui ada pekerja yang mengabadikan gambar upacara HUT OPM 1 Desember tak jauh dari lokasi kejadian.
Dari komunikasi melalui melalui Radio SSB, Pendeta Wilhelhmus Kogoya, tokoh gereja L Yigi, menyampaikan telah terjadi pembunuhan di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yall Kab. Nduga, sebanyak 24 orang tukang meninggal dunia.
Menurutnya, pembunuhan terhadap 24 orang tersebut terjadi pada hari Minggu, 2 Desember 2018. Para korban meninggal 24 orang tersebut dikatakan merupakan pekerja jembatan Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi.
Dua tukang sempat melarikan diri dan selamat, sementara mereka sudah hingga di Distrik Mbua, dan delapan tukang bangunan yang berada di Distrik Yall di selamatkan oleh keluarga Wakil ketua I DPRD Nduga Alimi Gwijangge dan dibawa lari ke Distrik Koroptak dalam keadaan selamat.
Menurut informasi, hingga ketika ini kelompok tersebut masih di lokasi pembunuhan dan menjaga para korban.
Lokasi sulit dijangkau dan blank area (tidak ada jaringan) sehingga menyulitkan untuk koordinasi.Anggota Polres Jayawijaya yang dipimpin oleh Kabagops Polres Jayawijaya, AKP Tahapari sedang menuju daerah tragedi perkara.
Ketua I DPRD Kabupaten Nduga Alimin Gwijangge ketika dikonfirmasi mengatakan, pelaku pembantaian bukan warga masyarakat tapi kelompok separatis bersenjata.
“Bukan masyarakat pelakunya tapi kelompok bersenjata pimpinan Yania Kogoya,”ujar dia.
Menurut dia, mayat 24 pekerja jalan Trans Papua itu hingga sekarang masih si lokasi kejadian.
“Hingga malam ini 24 mayat korban belum di penyelamatan dan masih berada di daerah kejadian. Delapan orang yang diselamatkan oleh keluarga saya dalam keadaan baik, dan sementara keluarga sedang mengamankan untuk nantinya akan dijemput,” tuturnya.
Untuk diketahui, menyerupai di beritakan sebelumnya BREAKING NEWS 31 Pekerja Jembatan Trans Papua Dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata, Ini Penyebabnya
Sebanyak 31 pekerja proyek jembatan di jalur Trans Papua tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Satu orang yang melarikan diri ketika hendak dibunuh KKB Papua hingga ketika ini belum ditemukan.
"Sebanyak 31 orang (meninggal dunia) laporan yang kami dapat," ujar Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangannya, Senin (3/12/2018).
Menurut Kamal, KKB Papua awalnya membunuh 24 pekerja proyek. Sedangkan 8 pekerja proyek lainnya melarikan diri dan bersembunyi di rumah salah satu anggota DPRD setempat.
"Delapan orang yang selamatkan diri di rumah anggota DPRD dijemput dan dibunuh. Tujuh orang meninggal dunia dan 1 orang belum ditemukan atau melarikan diri," ujar Komisaris Besar Ahmad.