Manfaat Eksklusif Membaca Dzikir Petang Sesuai Sunnah Rasul


dzikir petang via youtube.com

Umat muslim diharuskan senantiasa berdzikir kepada Allah. Waktu yang paling tepat untuk melaksanakan dzikir yaitu pagi dan petang. Berikut ini bacaan dzikir petang sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Salah satu dzikir yang disyari'atkan yaitu dzikir pagi dan petang. Seperti telah disebutkan bahwa dzikir itu memiliki banyak keutamaan. Selain dzikir setelah shalat, ada bacaan dzikir yang sangat perlu dibiasakan untuk dibaca oleh setiap muslim, yakni bacaan dzikir pagi dan sore.

Dzikir petang berikut patut diamalkan alasannya akan membuat kita lebih semangat di petang hari dan dimudahkan Allah dalam segala urusan. Semoga dengan dzikir ini, Allah semakin menguatkan acara kita di sore hari.

Dzikir dan doa yang disyariatkan bagi seorang muslim dalam sehari semalam yaitu dzikir pagi dan sore. Inilah Tulisan perihal bacaan dzikir petang sesuai sunnah Nabi khusus dibaca pada waktu petang.
Dari Anas bin Malik رضي الله عنه ia berkata: “Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda: ‘Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat Shubuh hingga terbit matahari lebih saya sukai dari memerdekakan empat orang budak dari anak Isma’il. Dan saya duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat ‘Ashar hingga terbenam matahari lebih saya cintai dari memerdekakan empat orang budak.’” (HR. Abu Dawud no. 3667, lihat Shahiih Abi Dawud 11/698 no. 3114

Perlu diketahui bahwa di antara dzikir dan doa yang disyariatkan bagi seorang muslim dalam sehari semalam yaitu dzikir petang dan pagi, bahkan dzikir jenis ini merupakan dzikir yang terikat dengan waktu yang paling banyak disebutkan dalam dalil-dalil, baik konteks dalil tersebut yaitu mendorong seorang muslim mengucapkannya maupun konteksnya menyebutkan macam-macam dzikir yang diucapkan pada dua waktu yang utama ini (pagi dan sore).

Allah Ta’ala berfirman,

وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

“Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan sore.”

هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا

“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kau dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan yaitu Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman” (QS. Al-Ahzab: 42-43). Makna Al-Ashiil dalam ayat yang agung ini yaitu waktu antara ashar hingga sebelum tenggelamnya matahari.

فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ

“Maka bersabarlah kamu, alasannya sebenarnya kesepakatan Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu sore dan pagi” (QS. Ghafir: 55).

: Dzikir yang Paling Ringan Namun Penting Untuk Dibaca Setiap Hari

Bacaan Dzikir Petang Sesuai Sunnah

1. Membaca ayat bangku (QS. Al-Baqarah ayat 255) saat dzikir petang dan pagi

ٱﻟﻠَّﻪُ ﻻَٓ ﺇِﻟَٰﻪَ ﺇِﻻَّ ﻫُﻮَ ٱﻟْﺤَﻰُّ ٱﻟْﻘَﻴُّﻮﻡُ ۚ ﻻَ ﺗَﺄْﺧُﺬُﻩُۥ ﺳِﻨَﺔٌ ﻭَﻻَ ﻧَﻮْﻡٌ ۚ ﻟَّﻪُۥ ﻣَﺎ ﻓِﻰ ٱﻟﺴَّﻤَٰﻮَٰﺕِ ﻭَﻣَﺎ ﻓِﻰ ٱﻷَْﺭْﺽِ ۗ ﻣَﻦ ﺫَا ٱﻟَّﺬِﻯ ﻳَﺸْﻔَﻊُ ﻋِﻨﺪَﻩُۥٓ ﺇِﻻَّ ﺑِﺈِﺫْﻧِﻪِۦ ۚ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺃَﻳْﺪِﻳﻬِﻢْ ﻭَﻣَﺎ ﺧَﻠْﻔَﻬُﻢْ ۖ ﻭَﻻَ ﻳُﺤِﻴﻂُﻮﻥَ ﺑِﺸَﻰْءٍ ﻣِّﻦْ ﻋِﻠْﻤِﻪِۦٓ ﺇِﻻَّ ﺑِﻤَﺎ ﺷَﺎٓءَ ۚ ﻭَﺳِﻊَ ﻛُﺮْﺳِﻴُّﻪُ ٱﻟﺴَّﻤَٰﻮَٰﺕِ ﻭَٱﻷَْﺭْﺽَ ۖ ﻭَﻻَ ﻳَـُٔﻮﺩُﻩُۥ ﺣِﻔْﻆُﻬُﻤَﺎ ۚ ﻭَﻫُﻮَ ٱﻟْﻌَﻠِﻰُّ ٱﻟْﻌَﻆِﻴﻢُ
ALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUMU. LAA TA’KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHI. MAN DZAL LADZII YASFA’U ‘INDAHUU ILLAA BI IDZNIHI. YA’LAMU MAA B AINA AIDIIHIM WA MAA KHALFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI. SYAI-IN MIN ‘ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI’ KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDHA. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL ‘ALIYYUL AZHIIM

Artinya: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup baka lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang sanggup memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah mencakup langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Al-Baqarah – 2:255)

Dibaca 1x saat dzikir petang dan pagi. “Barangsiapa membacanya di pagi hari maka akan dilindungi dari (gangguan) jin hingga sore, dan barangsiapa yg membacanya di sore hari maka akan dilindungi dari gangguan mereka (jin)” (HR. Al-Hakim 1/562)

2. Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas.

Dibaca 3x ketika dzikir petang dan pagi. “Barangsiapa yg membacanya 3x saat pagi dan saat sore maka dia akan dicukupi dari segala sesuatu”. (HR. Abu Dawud 4/322, At-Tirmidzi 5/567)

3. Membaca 1x Pagi dan Sore

أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Amsainaa wa amsal mulku lillahi- walhamdulillah, laa ilahaa illallahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli sya’iin qodiir. Robbi as aluka khoiro maa fii hadzihil lailati wa khoiro maa ba’dahaa wa a’udzubika min syarri maa fii hadzihil lailati wa sarri maa ba’dahaa- Robbi a’udzubika minal kasali wa suu’il kibari, Robbi a’udzubika min ‘adzaabi fiinnar wa ‘adzabi fiilqobri”.

Artinya: Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji hanya milik Allah.Tidak ada Ilah (yg berhak diibadahi dengan benar) kecuali Allah Yang Mahaesa, tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan bagiNya pujian. Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, saya mohon kepadaMu kebaikan di hari ini dan sesudahnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan hari ini dan sesudahnya. Wahai Rabb, saya berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabb, saya berlindung kepadaMu dari siksaan di Neraka dan siksaan di kubur.”

Dibaca 1x ketika dzikir petang dan pagi. (HR. Muslim 4/2088 no.2723)

4. Membaca 1x Pagi dan Sore

اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
“Allahumma bika amsainaa wa bika ashbahnaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikal mashiir”.

Artinya : “Ya Allah, dgn rahmat dan pertolonganMu kami memasuki waktu sore, dan kami memasuki waktu pagi. Dgn rahmat dan kehendakMu kami hidup dan dgn rahmat dan kehendakMu kami mati. Dan kepadaMu kebangkitan (bagi semua makhluk).”

Dibaca 1X ketika dzikir petang dan pagi. (HR. At-Tirmidzi 5/466)

5. Membaca 1x Pagi dan Sore

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka, wa anaa ‘alaa ‘ahdika wawa’dika maa as tatho’tu, a’udzubika min syarrimaa shona’tu abuu’u laka binikmatika ‘alayya, wa abuu’u bidzambii faaghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta.

Artinya :“Ya Allah, Engkau yaitu Rabb-ku, tidak ada yg berhak diibadahi dgn benar kecuali Engkau, Engkau-lah yg menciptakanku. Aku yaitu hambaMu. Aku akan setia pada perjanjianku denganMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan (apa) yg kuperbuat. Aku mengakui nikmatMu (yg diberikan) kepadaku dan saya mengakui dosaku, oleh alasannya itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yg sanggup mengampuni dosa kecuali Engkau.” Dibaca 1X ketika dzikir petang dan pagi. “Barangsiapa yang mengucapkannya dalam keadaan yakin saat sore hari kemudian meninggal di malam harinya, pasti dia akan masuk surga. Demikian juga apabila di pagi hari.” (HR. Bukhari 7/150)

6. Membaca 3x Pagi dan Sore

اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
Allahumma ‘aafinii fii badanii, allahumma ‘aafinii fii sam’ii, allahumma ‘aafiini fii bashorii, laa ilaha illa anta. Allahumma inni a’udzubika minal kufri wal faqri, wa a’udzubika min ‘adzaa bil qobri, laa ilaha illa anta”.

Artinya: Ya Allah, sehatkan lah badanku. Ya Allah, sehatkan lah pendengaranku. Ya Allah, sehatkan lah penglihatanku, tiada yang kuasa selain Engkau. Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari kekafiran dan kefakiran. Ya Allah, saya berlindung kepada-mu dari siksa kubur, tiada yang kuasa selain Engkau”

Dibaca 3X ketika dzikir petang dan pagi. (HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42, An-Nasa`iy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.22 dan Ibnus Sunniy no.69, serta Al-Bukhariy di dalam Al-Adabul Mufrad dan di dalam Tuhfatul Akhyaar hal.26).

7. Membaca 1x Pagi dan Sore

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنَّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ، وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ، اللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ، وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Allahumma inni as alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fiid dunyaa wal akhiroh, allahumma inni as alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dunyaaya wa ahlii wa maalii. Allahummastur ‘awraatiy, wa aamin raw ’aatiy. Allahummahfadhnii min baina yadayya wa min kholfiiwa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fauqii wa a’udzu bi’adzomatika an aghtaala min tahtii.

Artinya : “Ya Allah, sebenarnya saya memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sebenarnya saya memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan harta­ku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tentramkan-lah saya dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah saya dari depan, belakang, kanan, kiri dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaranMu, supaya saya tidak disambar dari bawahku (aku berlindung dari dibenamkan ke dalam bumi).”

Dibaca 1X ketika dzikir petang dan pagi. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332).

8. Membaca 1x Pagi dan Sore

اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا، أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
Allahumma ‘aalimal ghoibi wash shahaadati faathiros samawaati wal ardh, Robba kulli sya’inn wa maliikahu. Ashhadu alla ilaha illa anta,a’udzubika min syarri nafsii wa min syarrish syaithooni wa syirkihi wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu’ann, au ajurrohu ilaa muslim”.

Artinya: Ya Allah Yang Mahamengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb Pencipta langit dan bumi, Rabb atas segala sesuatu dan Yang Merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, syaitan dan sekutunya, (aku berlindung kepadaMu) dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslim kepadanya”.

Dibaca 1X ketika dzikir petang dan pagi. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidziy, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/142).

9. Membaca 3x Pagi dan Sore

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Bismillaahil ladzii laa yadhurru ma’asmihi syai’ann fil ardhi walaa fiis samaai wa huwas sami’ul ‘aliim”.

Artinya: Dengan Nama Allah yang tidak ada ancaman atas NamaNya sesuatu di bumi dan tidak pula dilangit. Dia-lah Yang Mahamendengar dan Mahamengetahui.”

Dibaca 3X ketika dzikir petang dan pagi. “Barangsiapa yang mengucapkannya tiga kali saat pagi dan tiga kali saat sore, tidak akan membahayakannya sesuatu apapun.” (HR. Abu Dawud 4/323, At-Tirmidziy 5/465, Ibnu Majah dan Ahmad, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332).

10. Membaca 3x Pagi dan Sore

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Rodhiitu billahi robbaa, wa bil islaami diinaa,-wa bi Muhammadin sholallohu ‘alaihi wasallam nabiyyaa-”.

Artinya : Aku rela (ridha) Allah sebagai Rabbku (untukku dan orang lain), Islam sebagai agamaku dan Muhammad Saw sebagai Nabiku (yang diutus oleh Allah).” Boleh juga diganti (kalimat yang diberi tanda setrip) membaca: وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَرَسُوْلاً -Wa bi Muhammadin sholallohu ‘alaihi wasallama nabiyya wa rosuulaa-

Dibaca 3X ketika dzikir petang dan pagi.

“Barangsiapa yang mengucapkannya tiga kali saat pagi dan saat sore maka ada hak atas Allah untuk meridhainya pada hari kiamat.” (HR. Ahmad 4/337, An-Nasa`iy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.4 dan Ibnus Sunniy no.68, Abu Dawud 4/418, At-Tirmidziy 5/465 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz di dalam Tuhfatul Akhyaar hal.39).

11. Membaca 1x Pagi dan Sore

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ
Yaa hayyu yaa qoyyuumu bi rohmatika astaghiitsu Ashlih lii sya’nii kulluha walaa takilnii ilaa nafsii thorfatan ‘ain.

Artinya: Wahai Rabb Yang Mahahidup, Wahai Rabb Yang berdiri sendiri (tidak butuh segala sesuatu) dengan rahmatMu saya meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku meski sekejap mata sekali pun (tanpa mendapat sumbangan dariMu).”

Dibaca 1X ketika dzikir petang dan pagi. (HR. Al-Hakim dan dia menshahihkannya serta disepakati oleh Adz-Dzahabiy 1/545, lihat Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273).

12. Membaca 1x Pagi dan Sore 

أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ الإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
-Amsainaa ‘alaa fithrotil islaam- wa ‘alaa kalimatil ikhlash, wa ‘alaa diini nabiyyina Muhammadin sholallohu ‘alaihi wasallama wa ‘alaa millati abiinaa Ibrohiima haniifaam musliman wa maa kaana minal musyrikiin”.

Artinya:”Di waktu sore kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan agama ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik”.

Dibaca 1X ketika dzikir petang dan pagi. (HR. Ahmad 3/406, 407, Ibnus Sunniy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.34, lihat Shahiihul Jaami’ 4/209).

13. Membaca Pagi dan Sore 7X

حَسْبِيَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
Hasbiyallahu laa illaa huwa ‘alaihi tawakkaltu wahuwa rabbul ‘arsyl ‘adziim

Artinya:“Allah-lah yang mencukupi (segala kebutuhanku), tiada ilah (yang berhak disembah) kecuali Dia, kepadaNya saya bertawakal. Dia-lah Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung”.

(Dibaca 7 x)

Catatan kaki : Dalam hadits dari Abu Ad Darda’ radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut di shubuh dan sore hari sebanyak tujuh kali, maka Allah akan memberi kecukupan bagi kepentingan dunia dan akhiratnya.

(HR. Ibnus Sunni no. 71 secara marfu’ (sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), Abu Daud secara mauquf (sampai pada sahabat) (4/321, no. 5081). Syaikh Syu’aib dan ‘Abdul Qodir Al Arnauth menyatakan sanad hadits ini shahih dalam Zaadul Ma’ad (2/376)).

14. Membaca Pagi dan Sore 10X

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma shalli wasallam ‘ala nabiyyinnaa Muhammad

Artinya :“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad”.

(Dibaca 10 x)

Catatan kaki : Dari Abu Darda’, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa bershalawat untukku sepuluh kali di pagi dan sore hari, maka ia akan mendapat syafa’atku di hari selesai zaman nanti”. (HR. Thobroni melalui dua isnad, salah satunya jayyid (baik). Lihat Majma’ Az Zawaid (10/120) dan Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/273)).‎

15. Membaca 100x Pagi dan Sore

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
“Subhanallohi wa bihamdihi”. “Mahasuci Allah, saya memuji-Nya”

Dibaca 100X ketika dzikir petang dan pagi.

“Barangsiapa yang membacanya seratus kali saat pagi dan sore maka tidak ada seorang pun yang tiba pada hari selesai zaman yang lebih utama daripada apa yang dia bawa kecuali seseorang yang membaca menyerupai apa yang dia baca atau yang lebih banyak lagi.” (HR. Muslim 4/2071).

16. Membaca Pagi ATAU Sore sebanyak 100x

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullaaha wa atuubu ilaiih”

Artinya :“Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepadaNya”

Dibaca 100X SEHARI. (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baari 11/101 dan Muslim 4/2075)

17. Membaca 3x di sore hari:

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A’udzu bi kalimaatillaahit taammaati min sharrimaa kholaq”

Artinya :“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan sesuatu yang diciptakanNya” Dibaca 3X ketika dzikir petang. “Barangsiapa yang mengucapkannya saat sore tiga kali maka tidak akan membahayakannya panasnya malam itu.” (HR. Ahmad 2/290, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/187 dan Shahih Ibnu Majah 2/266).

: Bacaan Dzikir Pagi dan Petang Sesuai Sunnah Rasulullah

Keutamaan Melakukan Dzikir Petang dan Pagi

Begitu banyak keutamaan - keutamaan yang didapat oleh orang yang senantiasia melaksanakan dzikir petang, berikut ini yaitu beberapa keutaman dari dzikir petang dan pagi:

1. Segala sesuatu akan Allah cukupkan untuknya
2. Menjadi penghuni Syurga
3. Mendapat ridho Allah pada hari kiamat
4. Menjadi orang terbaik di hari kiamat
5. Berpahala menyerupai membebaskan 10 orang budak, dicatat 100 kebaikan, dihapus 100 kesalahan, terjaga dari gangguan setan, dan merupakan sebaik-baik amalan.
6. Tidak ada yang sanggup memudhorotkan
7. Mendapatkan syafa’at
8. Mendapatkan pahala berlipat ganda

Mengingat betapa besarnya keutamaan amalan dzikir petang tersebut, Sudah Selayaknya lah bagi kita untuk mengamalkan dan melaksanakannya semaksimal mungkin. Jangan hingga kita sia-siakan pahala amalan yang begitu besar ini.

Janganlah waktu ini disibukkkan dengan urusan lain yang kurang penting. Kecuali amalan lain yang memiliki keutamaan yang besar menyerupai ta’lim atau urusan lainnya yang sifatnya sangat urgen dan mendesak. Mudahan-mudahan kita mendapat pahala yang besar ini sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits tersebut. Aamiin. Wallaahu A’lam.
Related Posts