7 Fakta Miris Perempuan Asal Kalteng, Berbobot 350Kg Akan Dipindah Pakai Forklift
Titi sedang terbaring dan memperlihatkan foto waktu ia masih kurus (foto: linetoday.com)
Jadi sorotan dan viral di media sosial...
Berikut sederet fakta miris yang dialami perempuan berbobot 350Kg asal Kalimantan Tengah.
Jangankan berdiri, untuk memindahkannya saja rencananya akan memakai Truk Forklift atau Damkar...
Nasib pilu dialami Titi Wati (37), perempuan dengan berat tubuh 350 kilogram di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Titi yang setiap hari hanya bebaring di kontrakannya mengaku tak sanggup untuk bangun dan susah beraktivitas.
Karena kondisinya yang memilukan tersebut, dinas kesehatan setempat berencana untuk membawa Titi ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.
Berikut fakta-fakta kondisi memilukan yang dialami Titi, menyerupai kami kutip dari banyak sekali sumber:
1. Semakin Hari Semakin Besar
Kondisi memilukan Titi (foto: tribunnews.com)
Sejak 7 tahun terahir, perempuan 37 tahun tersebut mencicipi berat badannya meningkat drastis.
"Dulu ga terlalu gendut, tapi makin tahun makin besar badannya," ujar Titi.
Kegemukan yang dideritanya, membuatnya hanya bisa berbaring dan tengkurap saja.
Jika pun ada aktifitas yang dilakukan hanya menyanyi dengan cara karaoke ditempatnya berbaring, bahkan untuk mandi pun hanya ditempat itu juga.
"Cuman nonton tv sama karaoke, pekerjaan rumah dikerjain anak," ucap Titi, menyerupai kami kutip dari tribunnews.com.
2. Pola Makan
Kondisi memilukan Titi (foto: tribunnews.com)
Titi pun juga menceritakan wacana rujukan makannya selama ini.
"Aku makan nasi sehari cuman dua kali, cuman ngemilnya banyak dan minum esnya banyak," kata Titi.
Secara rujukan makan Titi mengaku tak ada yang salah, namun ia tak memungkiri jikalau ia memang sering mengonsumsi masakan kurang sehat setiap hari.
"Tapi emang tiap hari makan gorengan, bakso, dan minum es," lanjut Titi.
3. Pernah Mencoba Berbagai Cara Agar Kurus
Foto dilansir dari inews.id
Semetara dikutip dari detik.com, Titi juga mengaku selama ini sudah mencoba banyak sekali cara untuk menurunkan berat badannya.
Namun, alasannya ialah harga minuman herbal itu makin mahal, Wati tidak sanggup lagi membelinya, sehingga balasannya rujukan makannya pun kembali menciptakan berat badannya naik lagi.
"Setelah tidak bisa membeli minuman herbal penurun berat tubuh itu, sayapun menjalani kegiatan saya menyerupai orang normal. Makan dan minumpun juga tidak terkontrol lagi, sehingga berat tubuh saya yang dikala itu sempat 167 kilogram, sekarang menjadi 350 kilogram lebih," katanya.
4. Akan Ditangani Penprof dan Dibawa ke Rumah sakit
Foto dilansir dari inews.id
"Kami juga berusaha akan memperlihatkan dukungan yang terbaik," kata Fairid sebagaimana dilansir Antara, Selasa (8/1/2019).
"Kalau yang bersangkutan tidak mempunyai BPJS Kesehatan, maka Pemkot segera mendaftarkannya sebagai peserta. Hal itu tidak lain untuk mempermudah yang bersangkutan untuk berobat," katanya.
5. Untuk Mengangkat Titi, Rencananya Pemprov Kalteng Menggunakan Truk Forklift.
Gamabra dilansir dari Proactive Consulting
Selain dilema pengobatan di rumah sakit, teknis membawa Titi dari rumah ke RS jadi pekerjaan yang rumit alasannya ialah bebannya di luar kewajaran.
"Tadi kami sempat membahas banyak sekali kemungkinan, salah satunya memakai forklift yang ada di Dinkes Provinsi," kata Kepala Dinas Pemprov Kalimantan Tengah (Kalteng) dr Suyuti Syamsul dikala berbincang dengan detikcom, Selasa (8/1/2019).
Hal itu merupakan belahan dari janji rapat Pemprov. Rapat diikuti dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Dinas Kesehatan Sosial Kalimantan Tengah, RSUD dr Doris Sylvanus dan Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya.
"Saya juga tadi meminta pemkot untuk menghubungi Damkar dan PUPR Kota kalau diperlukan," ujar dr Suyuti.
6. Tim Dokter Masih Melakukan Observasi
Untuk melaksanakan tindakan medis, tim dokter masih mengalami banyak hambatan teknis."Soal penyebab berat badannya, masih kami lakukan observasi," kata dr Suyuti Syamsul.
Dari observasi awal, Titi mengalami kegemukan alasannya ialah terus makan tanpa henti. Pemasukan energi banyak, tapi tidak ada aktivitas. Duduk dan jalan juga tidak bisa.
"Kalau dari wawancara, beliau mengaku suka makan cemilan bagus dan itu tidak bisa berhenti," ujar Suyuti.
7. Butuh Uluran Tangan Kita Semua
Karena kondisi keluarga Titi yang kurang mampu, besar impian keluarga semoga ada gemar memberi yang membantu pengobatan Titi."Besar impian kami semoga ibu saya mendapat uluran tangan dari para gemar memberi serta pemerintah untuk membantu pengobatan. Kami pasrah dan apa boleh buat dengan kondisi perekonomian kami yang tidak bisa untuk melaksanakan pengobatan ibu semoga bisa kembali normal menyerupai sediakala," ujar anak Titi, Herlina.
Nah bagaimana berdasarkan Anda?