Fakta Miris!! Sebab 6 Hal Ini Banyak Sampaumur Begitu Gampang Lepas Perawan


Jangan izinkan anakmu berzina (gambar ilustrasi dilansir dari kaskus.co.id)

Pak-buk perhatikan...

Kenapa anak gadis zaman kini gampang sekali melepas mahkota kesuciannya sebelum menikah?

Ternyata 6 hal inilah yang menjadi penyebabnya...

Perlu disadari orangtua zaman sekarang, jangan biarkan belum dewasa pacaran!!!

Kenapa? Cuma sekedar pacaran kok nggak boleh?

Nyatanya sebuah hubungan cinta yang berpengaruh sering kali menciptakan pasangan kekasih melaksanakan tindakan yang melanggar norma agama dan sosial.

Karena banyak sekali alasan, sering kali dewasa perempuan rela melepaskan kesuciannya kepada laki-laki yang dicintainya. Jangankan kehormatan, nyawapun mereka rela korbankan.

Dikutip dari TribunnewsBogor, berikut sejumlah alasan enapa dewasa perempuan mau melepaskan mahkota sucinya sebelum menikah:

1. Karena Cinta

Alasan yang sering didengar yakni sebab cinta.

Meski terkesan klise, nanti alasan ini menjadi pembenaran bagi perempuan untuk melepaskan 'mahkotanya' kepada kekasih yang dicintainya.

Terkesan konyol, tapi lihatlah tingkah dewasa zaman sekarang. Itu positif adanya.

2. Mengikat Hubungan

Seorang dewasa perempuan berani menyerahkan kesuciannya hanya sebab alasan mengikat hubungan.

Biasanya, alasan ini dipengaruhi rasa cinta yang mendalam si perempuan kepada kekasihnya.

Karena khawatir kekasihnya berpaling ke perempuan lain, sering kali alasan ini menjadi pembenaran.

Dengan harapan, dengan menyerahkan kesuciannya, si laki-laki akan bertanggungjawab dan tidak berpindah ke lain hati.

3. Terpaksa

Alasan ini biasanya dipengaruhi perilaku laki-laki yang memaksa kekasihnya untuk melaksanakan hubungan intim.

Dengan sedikit rayuan dan 'ancaman' akan pergi ke perempuan lain, sering kali perempuan terpaksa menyerahkan kesuciannya.

4. Gaya Hidup

Pergaulan yang semakin bebas merupakan salah satu faktor dari gaya hidup anak muda zaman sekarang.

Mereka menganggap bahwa tren berpacaran harus dilakukan bila tidak mau dianggap ketinggalan zaman.

Hal inilah yang menimbulkan alasan perempuan memperlihatkan kesuciannya pada kekasih. Padahal bukti kerugian dari gaya hidup ini sudah sering terlihat.

5. Penasaran

Alasan ingin tau biasa terjadi kepada pasangan yang gres beranjak remaja.

Hubungan yang terlalu jauh kerap menciptakan pasangan melaksanakan perbuatan yang melebihi aturan.

Sampai pada risikonya sebab penasaran, terjadilah hubungan badan.

6. Ingin Segera Nikah

Dengan impian segera menikah, sering kali dewasa perempuan tidak berfikir panjang dan mau saja ketika diajak berafiliasi intim.

Ngeri bukan?

Sungguh Mengerikan Inilah Azab Orangtua yang Membiarkan Anaknya PACARAN


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

Dan janganlah kalian mendekati zina, bahwasanya zina yakni perbuatan yang keji dan seburuk-buruk jalan” (QS. Al Isra’: 32). Mendekatinya saja dikecam, apalagi hingga melakukannya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

Setiap anak Adam telah ditakdirkan penggalan untuk berzina dan ini suatu yang niscaya terjadi, tidak sanggup tidak. Zina kedua mata yakni dengan melihat. Zina kedua pendengaran dengan mendengar. Zina verbal yakni dengan berbicara. Zina tangan yakni dengan meraba (menyentuh). Zina kaki yakni dengan melangkah. Zina hati yakni dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)

Apakah orang bau tanah menerima akhir siksa atas zina pacaran yang dilakukan oleh anak-anaknya?

Seperti kami kutip dari situs BersamaDakwah, Ustadz Yusuf Mansyur pernah menceritakan wacana ngeri, mencekam, serta buruknya akhir zina.

Semoga Allah Ta’ala melindungi diri, keluarga, dan kaum Muslimin dari segala jenis zina. Aamiin.

"Hati-hati ye, Mahasiswa-mahasiswi ye, jangan hingga pingin sekolah tinggi, nikahnya telat, tapi, udah main-main. Hancur hidup ente!

Anak muda itu, kalau sudah berzina, hancur hidupnye! Bener!

Kalau ente pingin tahu bagaimana rasanya dihancurin Allah, berzina aja. Iya! Biar tahu rasanya kayak apa. Makanya, jangan macem-macem.

Kalau jadi mahasiswa atau mahasiwi, yang baik-baik. Kalau emang pacaran, pakai sarung tinju. Makara gak sempat pegangan. Kalau emang naik motor berdua sama pacar, pakai triplek.

Bener-bener, nih. Jaga betul, jaga betul.

Sebab, nih ya, belum dewasa kini ini kelakuannya masya Allah (mengkhawatirkan).

Abis, misalnya televisi. Contohnya televisi. Contohnya televisi. Jadi, pegangan tangan sudah tidak apa-apa. Cium pipi kanan-pipi kiri; gak apa-apa. Padahal, bahayanya itu na’udzubillah…

Itu kalau laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim pegangan tangannya, ibunya itu-nanti di dalam kubur-dibawain watu neraka oleh malaikat Zabaniyah.

Lah, malaikat Zabaniyah kan tempatnya di neraka, tapi sanggup naik tuh ke kuburan (seraya) membawa kerikil. Kerikil (tersebut) sudah dipanasin di neraka berjuta-juta tahun.

Kerikil tersebut diletakkan di telapak tangan ibunya, kemudian si ibu disuruh menggenggam. Gara-gara menggenggam watu tersebut, ubun-ubun (otak) ibunya hancur. Itu merupkan siksa yang paling rendah bagi seorang ibu (orang tua) bila anaknya berzina.

Makanya, Bu, penting ngasih tahu ke anak, “Sini, nak. Kamu sayang atau tidak sama Emak? Kalau sayang, jangan hingga kau dipegang oleh orang lain, kecuali suami kau nanti.”

Bener itu!

:
Nah, kalau si anak benar-benar berzina, (siksanya) lebih kejam lagi.

Ibu-ibu yang sudah di alam kubur, malaikat Zabaniyah itu naik (ke alam kubur) dengan membawa tombak enam belas mata. Tombak tersebut dihujamkan ke tubuh si mayat (yang anaknya berzina). Hal itu merupakan tanggapan kepada orang bau tanah sebab tidak mendidik anak hingga hingga berzina.

Ibu (yang di alam kubur) sanggup mengutuk si anak, “Gak ridha saya. Anak saya mempersembahkan perbuatan buruk!”

Kutukan ibu di alam kubur itu yang menciptakan si anak hidup susah di dunia sehingga; mencari kerja gak ketemu, begitu kerja tidak cukup, ketika perjuangan berhutang.

Itu, jawabannya cuma satu; tuubuu illallah, bertaubat kepada Allah.

Serem. Serem. Makanya, jangan main-main!

Jangan pacaran! Gak ada judulnya pacaran. Gak ada! Pacaran islami, gak ada! Gak ada pacaran islami! Bener! Gak ada!

Subhanallah deh… Mendingan kita sehat dan selamat daripada urusannyaribet.

Nah, orang-orang ini kini sudah tidak mencar ilmu urusan ribet. Yang dipelajari hanya urusan enak, tapi urusan ribet tidak dipelajari.

Mudah-mudahan jadi ingetan. Jadi, pas mau dipegang sama pacarnya, (si anak akan bilang), “Maaf, Bang. Gak, Bang. Ntar daripada Emak ane susah. Jadi, kalau Abang mau, lamar aja, Bang.”"

Masih mau membiarkan anak berpacaran? Na’udzubillahi min dzalik.